3 Pengusaha Katering di Pangkalan Bun Ditipu Polisi Gadungan

Jum'at, 07 April 2017 - 22:01 WIB
3 Pengusaha Katering di Pangkalan Bun Ditipu Polisi Gadungan
3 Pengusaha Katering di Pangkalan Bun Ditipu Polisi Gadungan
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Modus kriminalitas saat ini makin unik dan cerdas, hanya dengan modal nomor ponsel dan ngaku sebagai anggota Polri langsung bisa memperdaya korbannya. Ini terjadi di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kalteng. Tiga pengusaha katering di Pangkalan Bun ditipu oleh sesorang yang mengaku anggota Polisi dengan modus pesan makanan.

"Kejadiannya Kamis siang 6 April 2017. Saya sih ikhlas saja, kerugian juga tidak banyak, tapi kurang ajar sekali pelakunya. Awalnya saya tidak curiga, karena saya sering dapat order dari Polres. Penelpon itu nomornya 0821 54687460 ngaku bernama Pak Anton dari Polres Kobar pesan 20 kotak (satu kotak harga Rp20 ribu) makanan untuk acara di Polres dan cepat diantar," ujar Nita Wulandari, pemilik Katering Marunting di Jalan Malijo Pangkalan Bun saat dikonfirmasi MNC Media, Jumat sore (7/4/2017).

Setelah itu, pelaku mengirim pesan singkat minta sekalian dibelikan pulsa elektrik Rp150 ribu ke nomor tersebut.

"Saya sudah mulai curiga. Tidak mau saya kirim pulsa ke pelaku. Tapi tetap saya antar 20 kotak ke Polres, karena saya pikir benar. Setelah sampai Polres ternyata tidak ada yang pesan. Wah ternyata ketipu saya, " kata dia.

Setelah dirinya tahu tertipu langsung bertanya ke SPKT Polres Kobar untuk melaporkan aksi penipuan tersebut.

"Dan ternyata sebelum saya juga ada dua korban yang tertipu seperti saya. Tapi dua korban ini lebih parah kerugiannya, satu korban adalah Katering RM Wong Kito 25 kotak makanan dan pulsa Rp500 ribu, satunya lagi korban Katering yang saya tidak tahu namanya kena 25 kotak makanan dan pulsa sekitar Rp500ribu," timpalnya.

Nita berharap pelaku bisa ditangkap. Sebab ini sudah membuat resah para pengusaha katering dan pengusaha makanan delivery.

Saat MNC Media mencoba menghubungi nomor telepon pelaku Jumat sore di nomor +62 821 54687460 ternyata masih aktif. Namun pelaku dengan santainya menjawab. (Saya: saya Polisi segera kami tangkap) dijawab "Emang urusannya apa," langsung ditutup teleponnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7090 seconds (0.1#10.140)