Puluhan Orang Keracunan Setelah Santap Soto Ayam
A
A
A
BLITAR - Polres Blitar menyelidiki gejala keracunan yang menimpa 29 orang warga Dusun Rejokaton, Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Seusai menyantap hidangan soto ayam di acara yasinan Kamis (6/4/2017) malam, warga mengeluhkan rasa mual dan pusing. Bahkan beberapa di antaranya muntah dan nyaris kehilangan kesadaran.
"Gejala tidak nyaman itu (keracunan) itu muncul dini hari atau beberapa jam setelah acara selesai," ujar Kasubag Humas Polres Blitar AKP Enny Mayasari kepada wartawan, Jumat (7/4/2017).
Acara yasinan berlangsung pukul 19.00. Gejala keracunan massal muncul pada Jumat (7/4/2017) pukul 01.00 WIB. Sebagian besar dilarikan ke puskesmas setempat.
Karena dianggap mengkhawatirkan, tiga orang warga langsung dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Informasi yang dihimpun, Suyanto (35), satu di antara tiga warga itu mengalami kondisi paling parah.
Berbekal keterangan saksi, polisi langsung mengamankan sampel sisa soto ayam, termasuk kecap dan teh instan rasa mocca yang menjadi minuman jamaah.
Petugas juga memintai keterangan Yani (50) selaku tuan rumah. Kecurigaan mengarah pada makanan dan minuman basi atau kedaluwarsa. Dengan menggandeng dinas kesehatan, petugas mengirim sampel makanan dan minuman untuk diuji laboratorium. "Dengan uji laboratorium akan bisa dipastikan penyebab keracunan," kata Eny.
Mengingat acara yasinan menjadi tradisi rutin di Desa Sumberagung dan desa-desa lainya., Eny mengimbau kepada seluruh warga untuk lebih hati-hati dalam memilih makanan minuman. Dia berharap insiden serupa tidak terulang.
Hingga petang ini kondisi warga berangsur angsur membaik. Bahkan sebagian besar telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Tinggal Suyanto yang masih menjalani rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. "Langkah medis yang dilakukan adalah membersihkan racun dalam tubuh. Pasien yang kondisinya parah sampai mengalami dehidrasi," kata salah seorang kerabat yang enggan disebutkan nama.
"Gejala tidak nyaman itu (keracunan) itu muncul dini hari atau beberapa jam setelah acara selesai," ujar Kasubag Humas Polres Blitar AKP Enny Mayasari kepada wartawan, Jumat (7/4/2017).
Acara yasinan berlangsung pukul 19.00. Gejala keracunan massal muncul pada Jumat (7/4/2017) pukul 01.00 WIB. Sebagian besar dilarikan ke puskesmas setempat.
Karena dianggap mengkhawatirkan, tiga orang warga langsung dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Informasi yang dihimpun, Suyanto (35), satu di antara tiga warga itu mengalami kondisi paling parah.
Berbekal keterangan saksi, polisi langsung mengamankan sampel sisa soto ayam, termasuk kecap dan teh instan rasa mocca yang menjadi minuman jamaah.
Petugas juga memintai keterangan Yani (50) selaku tuan rumah. Kecurigaan mengarah pada makanan dan minuman basi atau kedaluwarsa. Dengan menggandeng dinas kesehatan, petugas mengirim sampel makanan dan minuman untuk diuji laboratorium. "Dengan uji laboratorium akan bisa dipastikan penyebab keracunan," kata Eny.
Mengingat acara yasinan menjadi tradisi rutin di Desa Sumberagung dan desa-desa lainya., Eny mengimbau kepada seluruh warga untuk lebih hati-hati dalam memilih makanan minuman. Dia berharap insiden serupa tidak terulang.
Hingga petang ini kondisi warga berangsur angsur membaik. Bahkan sebagian besar telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Tinggal Suyanto yang masih menjalani rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. "Langkah medis yang dilakukan adalah membersihkan racun dalam tubuh. Pasien yang kondisinya parah sampai mengalami dehidrasi," kata salah seorang kerabat yang enggan disebutkan nama.
(zik)