Sekap Pensiunan Guru, Perampok Gasak 100 Gram Emas dan Rp30 Juta
A
A
A
BELOPA - Nenek berusia 71 tahun bernama Hj Nurjum yang merupakan pensiunan guru di Kabupaten Luwu mengalami perampokan dan penyekapan di rumahnya di Dusun Takun, Desa Sampeang Kecamatan Bajo Barat. Aksi perampokan ini diperkirakan terjadi antara pukul 03.00 hingga pukul 05.00 WIB Jumat, (31/3/2017) dini hari. Uang tunai sekira Rp30 juta dan emas sekira 100 gram dilaporkan Hj Nurjum raib dibawa perampok.
Peristiwa ini sempat menggegerkan warga di Kabupaten Luwu karena begitu cepat tersebar di sosial media. Selain itu aksi perampokan dan kekerasan ini baru kali ini terjadi dengan korban disekap.
Dari keterangan Hj Nurjum menceritakan saat itu dirinya bangun hendak Salat Subuh. Dalam suasana hening tersebut, dia mendengar ada suara di bagian belakang rumahnya. "Saya mendekati sumber suara dan melihat ada banyangan orang," ujarnya.
Dirinya berusaha mencari tahu namun tiba-tiba dia disekap dari belakang dan dibawa ke kamar kemudian ditindis diatas tempat tidur.
Saat dibawa masuk ke kamar, Hj Nurjum mengaku sempat berteriak minta tolong namun mulutnya langsung disumpal. "Mulut saya disumpal, kaki dan tangan saya diikat," ujarnya.
Dirinya mengaku tidak bisa berbuat apa-apa pada saat itu, dia juga ketakutan apalagi dia hanya seorang diri dalam rumahnya tersebut. Dia yakin, perampok yang menggarap rumahnya lebih dari satu orang.
"Uang saya yang diambil sebesar Rp30 juta, uang ini saya siapkan untuk umrah, selain itu emas saya, kalung, anting dan gelang seberat 100 gram juga dia ambil," ujarnya.
Kepala Desa Sampeng, Sultan DS, mengimbau warganya agar tetap tenang dan berjaga-jaga pada malam hari.
"Saya yakin diantara mereka ada yang mengintai di kampung kami sejak lama, saya sudah minta warga untuk berjaga-jaga dan melaporkan jika ada orang baru yang mencurigakan masuk ke kampung kami," ujarnya.
Kepala Desa Sampaeng juga mendesak Kapolres Luwu agar bisa secepatnya mengungkap kasus ini agar tidak memunculkan keresahan warga di Sampeang khususnya dan Kabupaten Luwu umumnya.
Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muhammad Hatta, mengaku telah menurunkan personilnya dan memeriksa korban termasuk rumahnya. "Kami serius menangani kasus perampokan ini, ini kejahatan serius," ujarnya.
Peristiwa ini sempat menggegerkan warga di Kabupaten Luwu karena begitu cepat tersebar di sosial media. Selain itu aksi perampokan dan kekerasan ini baru kali ini terjadi dengan korban disekap.
Dari keterangan Hj Nurjum menceritakan saat itu dirinya bangun hendak Salat Subuh. Dalam suasana hening tersebut, dia mendengar ada suara di bagian belakang rumahnya. "Saya mendekati sumber suara dan melihat ada banyangan orang," ujarnya.
Dirinya berusaha mencari tahu namun tiba-tiba dia disekap dari belakang dan dibawa ke kamar kemudian ditindis diatas tempat tidur.
Saat dibawa masuk ke kamar, Hj Nurjum mengaku sempat berteriak minta tolong namun mulutnya langsung disumpal. "Mulut saya disumpal, kaki dan tangan saya diikat," ujarnya.
Dirinya mengaku tidak bisa berbuat apa-apa pada saat itu, dia juga ketakutan apalagi dia hanya seorang diri dalam rumahnya tersebut. Dia yakin, perampok yang menggarap rumahnya lebih dari satu orang.
"Uang saya yang diambil sebesar Rp30 juta, uang ini saya siapkan untuk umrah, selain itu emas saya, kalung, anting dan gelang seberat 100 gram juga dia ambil," ujarnya.
Kepala Desa Sampeng, Sultan DS, mengimbau warganya agar tetap tenang dan berjaga-jaga pada malam hari.
"Saya yakin diantara mereka ada yang mengintai di kampung kami sejak lama, saya sudah minta warga untuk berjaga-jaga dan melaporkan jika ada orang baru yang mencurigakan masuk ke kampung kami," ujarnya.
Kepala Desa Sampaeng juga mendesak Kapolres Luwu agar bisa secepatnya mengungkap kasus ini agar tidak memunculkan keresahan warga di Sampeang khususnya dan Kabupaten Luwu umumnya.
Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muhammad Hatta, mengaku telah menurunkan personilnya dan memeriksa korban termasuk rumahnya. "Kami serius menangani kasus perampokan ini, ini kejahatan serius," ujarnya.
(sms)