Ratusan Monyet Liar Turun Gunung Jarah Kebun Warga di Ciamis
A
A
A
CIAMIS - Sejak beberapa minggu terakhir warga Dusun Sindangjaya, Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis merasa terganggu dan resah dengan gerombolan monyet yang menyerang pemukiman serta merusak perkebunan warga. Sehingga warga mengalami kerugian akibat dari serangan kawanan monyet yang jumlahnya mencapai ratusan.
Monyet turun dari Gunung Sawal ini hampir setiap hari pada pagi hari dan sore hari. Langsung menjarah tanaman warga seperti pohon pisang, hingga persawahan warga. Bahkan mendatangi pemukiman warga.
Kepala Desa Ciakar Sulaeman Nurjaman menuturkan, kemungkinan besar turunnya monyet yang jumlahnya mencapai ratusan ini, diduga karena kurangnya sumber makanan di Gunung Sawal.
Luas persawahan yang kerap dirusak monyet mencapai belasan hektare. Warga sekitar merasa ketakutan ketika tiba-tiba monyet berdatangan. Khawatir akan melukai warga karena gigitan monyet bisa menyebabkan penyakit rabies.
"Kami sudah melaporkan hal ini kepada pihak berwenang dalam hal ini BKSDA. Namun sampai ini belum ada tindakan apapun," jelasnya.
Warga sekitar telah berupaya melakukan pengusiran mulai dari membunyikan bunyi-bunyian hingga menembakan suara senapan mesin. Namun hal itu sudah tidak berhasil, kawanan monyet masih saja menjarah perkebunan warga.
Sementara itu, Ketua RT setempat Holidin mengatakan, setiap ada kawanan monyet datang warga langsung menutup pintu dan jendela rumah, karena dikhawatirkan masuk dan merusak isi rumah serta melukai warga.
"Hampir setiap pagi dan sore, pohon pisang dan tanaman jagung, padi juga sudah rusak. Kalau kerugian warga diperkirakan sudah rugi banyak," katanya.
Monyet turun dari Gunung Sawal ini hampir setiap hari pada pagi hari dan sore hari. Langsung menjarah tanaman warga seperti pohon pisang, hingga persawahan warga. Bahkan mendatangi pemukiman warga.
Kepala Desa Ciakar Sulaeman Nurjaman menuturkan, kemungkinan besar turunnya monyet yang jumlahnya mencapai ratusan ini, diduga karena kurangnya sumber makanan di Gunung Sawal.
Luas persawahan yang kerap dirusak monyet mencapai belasan hektare. Warga sekitar merasa ketakutan ketika tiba-tiba monyet berdatangan. Khawatir akan melukai warga karena gigitan monyet bisa menyebabkan penyakit rabies.
"Kami sudah melaporkan hal ini kepada pihak berwenang dalam hal ini BKSDA. Namun sampai ini belum ada tindakan apapun," jelasnya.
Warga sekitar telah berupaya melakukan pengusiran mulai dari membunyikan bunyi-bunyian hingga menembakan suara senapan mesin. Namun hal itu sudah tidak berhasil, kawanan monyet masih saja menjarah perkebunan warga.
Sementara itu, Ketua RT setempat Holidin mengatakan, setiap ada kawanan monyet datang warga langsung menutup pintu dan jendela rumah, karena dikhawatirkan masuk dan merusak isi rumah serta melukai warga.
"Hampir setiap pagi dan sore, pohon pisang dan tanaman jagung, padi juga sudah rusak. Kalau kerugian warga diperkirakan sudah rugi banyak," katanya.
(sms)