Pulang Sekolah, Siswi SMK Berhijab Ini Diculik Lima Orang Tak Dikenal
A
A
A
PALEMBANG - Seorang siswi salah satu Sekolah Menegah Kejuruan Negeri (SMKN) di Palembang berinisial TA, mengalami syok setelah menjadi korban percobaan aksi penculikan sekelompok orang tak dikenal. Beruntung gadis belia berusia 16 tahun itu berhasil melarikan diri sehingga dirinya pun selamat meski mengalami sedikit lebam akibat dianiaya kawanan pelaku.
Dalam laporannya di Polresta Palembang, gadis bermata sipit yang mengenakan hijab itu menuturkan, kejadian itu bermula saat dirinya hendak pulang sekolah pada Kamis (16/3/2017) petang.
Saat menunggu jemputan di depan gerbang sekolahnya, korban dihampiri sebuah mobil berwarna putih. Ketika itu beberapa orang pun turun menghampiri korban dan memaksa korban untuk masuk ke dalam mobil tersebut.
Korban pun sempat menolaknya, namun karena pelaku mengancam, korban akhirnya terpaksa menuruti permintaan itu. "Mereka mengancam akan membunuh orang tua saya kalau tidak menuruti. Saya takut, makanya saya ikuti permintaan pelaku," kata korban.
Korban yang merupakan warga kawasan Sukarami itu menuturkan, setelah masuk ke dalam mobil, dirinya langsung diajak berkeliling.
Bahkan, kata korban, selama di perjalanan, para pelaku yang terdiri dari dua wanita dan tiga pria ini pun terus mengancam dirinya. Para pelaku juga memukul dan menjambak rambut korban sembari mengancam dengan sajam.
"Di dalam mobil saya dijambak dan diancam pakai sajam sama wanita yang badannya penuh tato. Mereka bilang akan membunuh saya kalau coba kabur," ungkapnya.
Tidak hanya itu, lanjut korban, saat itu pelaku juga sempat mengirimkan pesan singkat melalui ponsel korban. Pesan singkat itu ditujukan kepada keluarga korban agar tak usah menjemput dirinya karena hendak pergi ke rumah teman.
"Nah, setalah itu mobil pelaku berhenti di sebuah warung di kawasan rumah susun. Saat mereka keluar membeli sesuatu, saya pun diam-diam kabur dan menuju ke arah IP (Internasional Plaza)," tandasnya.
Tiba di kawasan IP, korban langsung menelepon keluarganya untuk minta dijemput. Alex, paman korban mengatakan mengetahui kejadian itu setelah mendengar teriakan histeris ibu korbam sesaat setelah menerima telepon dari korban.
Dia pun tak mengetahui siapa orang yang telah berusaha menculik keponakannya tersebut. "Saat kami jemput dia kebingungan dan takut. Alhamdulilah ada warga yang menolongnya disana," jelasnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede mengatakan, saat ini laporan korban masih dilakukan penyelidikan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Palembang."Korban masih dalam kondisi ketakutan. Saat ini korban masih kita mintai keterangan," timpalnya.
Dalam laporannya di Polresta Palembang, gadis bermata sipit yang mengenakan hijab itu menuturkan, kejadian itu bermula saat dirinya hendak pulang sekolah pada Kamis (16/3/2017) petang.
Saat menunggu jemputan di depan gerbang sekolahnya, korban dihampiri sebuah mobil berwarna putih. Ketika itu beberapa orang pun turun menghampiri korban dan memaksa korban untuk masuk ke dalam mobil tersebut.
Korban pun sempat menolaknya, namun karena pelaku mengancam, korban akhirnya terpaksa menuruti permintaan itu. "Mereka mengancam akan membunuh orang tua saya kalau tidak menuruti. Saya takut, makanya saya ikuti permintaan pelaku," kata korban.
Korban yang merupakan warga kawasan Sukarami itu menuturkan, setelah masuk ke dalam mobil, dirinya langsung diajak berkeliling.
Bahkan, kata korban, selama di perjalanan, para pelaku yang terdiri dari dua wanita dan tiga pria ini pun terus mengancam dirinya. Para pelaku juga memukul dan menjambak rambut korban sembari mengancam dengan sajam.
"Di dalam mobil saya dijambak dan diancam pakai sajam sama wanita yang badannya penuh tato. Mereka bilang akan membunuh saya kalau coba kabur," ungkapnya.
Tidak hanya itu, lanjut korban, saat itu pelaku juga sempat mengirimkan pesan singkat melalui ponsel korban. Pesan singkat itu ditujukan kepada keluarga korban agar tak usah menjemput dirinya karena hendak pergi ke rumah teman.
"Nah, setalah itu mobil pelaku berhenti di sebuah warung di kawasan rumah susun. Saat mereka keluar membeli sesuatu, saya pun diam-diam kabur dan menuju ke arah IP (Internasional Plaza)," tandasnya.
Tiba di kawasan IP, korban langsung menelepon keluarganya untuk minta dijemput. Alex, paman korban mengatakan mengetahui kejadian itu setelah mendengar teriakan histeris ibu korbam sesaat setelah menerima telepon dari korban.
Dia pun tak mengetahui siapa orang yang telah berusaha menculik keponakannya tersebut. "Saat kami jemput dia kebingungan dan takut. Alhamdulilah ada warga yang menolongnya disana," jelasnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede mengatakan, saat ini laporan korban masih dilakukan penyelidikan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Palembang."Korban masih dalam kondisi ketakutan. Saat ini korban masih kita mintai keterangan," timpalnya.
(sms)