Dua Pemerkosa Siswi SMP Dibekuk Polisi
Dua Pemerkosa Siswi SMP Dibekuk Polisi
A
A
A
BANDUNG - Polisi menangkap dua dari empat pelaku tindak pemerkosaan terhadap dua siswi sekolah menengah pertama (SMP) berinisial SL (13) dan AS (14) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kedua pelaku ialah IK (32) warga Kabupaten Garut dan RI (21), warga Kabupaten Tasikmalaya. Saat ini, polisi tengah melakukan pengejaran terhadap dua DPO lainnya yakni berinisial I dan D.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus menuturkan, tindak asusila yang menimpa kedua pelajar tersebut terjadi pada Minggu, 5 Maret 2017, di Desa Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
"Korban ini diberi obat oleh pelaku yang berinisial I, yang efeknya membuat tidak sadarkan diri. Setelah keduanya tak sadarkan diri, pelaku I menyetubuhi korban," kata Yusri, Jumat (10/3/2017).
Setelah menyetubuhi kedua korban, pelaku membawa korban ke wilayah Cilembang, Kota Tasikmalaya. Kedua korban pun ditinggalkan pelaku di tempat tersebut.
Saat itu, kedua korban ditemukan oleh seorang yang bernama Asep, yang saat ini diketahui sebagai saksi. Asep berniat menolong kedua korban.
Namun, karena kebingungan, Asep kemudian mengantarkan kedua korban ke kontrakan pelaku IK. Setelah korban berada di kontrakan pelaku IK dalam keadaan tidak sadar, korban kembali disetubuhi pelaku IK. "Korban juga saat itu digilir oleh pelaku lainnya yakni pelaku RI dan D (DPO)," tulis Yusri.
Saat sadarkan diri, kedua korban pun langsung pulang ke rumahnya untuk melaporkan apa yang menimpa mereka. Setelah mendengar apa yang menimpa anaknya, orang tua korban melapor ke pihak kepolisian. Tak lama setelah menerima laporan tersebut, polisi berhasil membekuk kedua pelaku pada Kamis, 9 Maret 2017.
"Dalam penangkapan terhadap kedua pelaku, barang bukti yang diamankan pakaian yang digunakan oleh kedua korban. Saat ini jajaran tengah melakukan pengejaran terhadap dua pelaku lainnya," tandasnya.
Kedua pelaku ialah IK (32) warga Kabupaten Garut dan RI (21), warga Kabupaten Tasikmalaya. Saat ini, polisi tengah melakukan pengejaran terhadap dua DPO lainnya yakni berinisial I dan D.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus menuturkan, tindak asusila yang menimpa kedua pelajar tersebut terjadi pada Minggu, 5 Maret 2017, di Desa Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
"Korban ini diberi obat oleh pelaku yang berinisial I, yang efeknya membuat tidak sadarkan diri. Setelah keduanya tak sadarkan diri, pelaku I menyetubuhi korban," kata Yusri, Jumat (10/3/2017).
Setelah menyetubuhi kedua korban, pelaku membawa korban ke wilayah Cilembang, Kota Tasikmalaya. Kedua korban pun ditinggalkan pelaku di tempat tersebut.
Saat itu, kedua korban ditemukan oleh seorang yang bernama Asep, yang saat ini diketahui sebagai saksi. Asep berniat menolong kedua korban.
Namun, karena kebingungan, Asep kemudian mengantarkan kedua korban ke kontrakan pelaku IK. Setelah korban berada di kontrakan pelaku IK dalam keadaan tidak sadar, korban kembali disetubuhi pelaku IK. "Korban juga saat itu digilir oleh pelaku lainnya yakni pelaku RI dan D (DPO)," tulis Yusri.
Saat sadarkan diri, kedua korban pun langsung pulang ke rumahnya untuk melaporkan apa yang menimpa mereka. Setelah mendengar apa yang menimpa anaknya, orang tua korban melapor ke pihak kepolisian. Tak lama setelah menerima laporan tersebut, polisi berhasil membekuk kedua pelaku pada Kamis, 9 Maret 2017.
"Dalam penangkapan terhadap kedua pelaku, barang bukti yang diamankan pakaian yang digunakan oleh kedua korban. Saat ini jajaran tengah melakukan pengejaran terhadap dua pelaku lainnya," tandasnya.
(zik)
Explore More