Balita Penderita 'Cerebral Palsy' Ini Luput dari Perhatian Pemerintah

Kamis, 02 Maret 2017 - 17:39 WIB
Balita Penderita Cerebral...
Balita Penderita 'Cerebral Palsy' Ini Luput dari Perhatian Pemerintah
A A A
PANGANDARAN - Salah satu balita dari keluarga miskin yang menderita penyakit cerebral palsy di Pangandaran luput dari perhatian pemerintah. Balita tersebut bernama Revan Hermawan berusia 27 bulan anak ke 3 dari pasangan suami istri (pasutri) Komar (35), dan Herti (31), warga Dusun Sucen RT 01/24 Desa Cibenda, Kecamatan Parigi.

Revan mengalami lemas pada anggota tubuhnya seperti leher, tangan dan kaki sejak masih usia 3 bulan. Berdasarkan pengakuan Ibunya Revan divonis oleh medis mengalami cerebral palsy.

"Beberapa kali kami memeriksa Revan, dokter selalu menyarankan untuk berobat ke RSUD Kota Banjar, namun kami belum melaksanakan lantaran tidak punya biaya," kata Herti.

Masih dikatakan Herti, anaknya sering mengalami kejang jika suhu badannya sedang panas sehingga saat diperiksa pihak medis pun enggan untuk menyuntiknya.

"Kami hanya pasrah dengan keadaan karena jika ingin berobat harus mengeluarkan biaya, sementara untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari kami harus banting tulang menjadi kuli serabutan," tambahnya.

Harti mengaku anaknya belum dibuatkan BPJS, sehingga setiap kali berobat harus mengeluarkan uang ratusan ribu, sedangkan penghasilan yang didapatnya tidak sebanding dengan kebutuhan.

Sementara salah satu kader Posyandu setempat Ae Sa’adah mengaku dilokasi tersebut terdapat dua balit yang mengalami kelainan kesehatan.

"Selain Revan ada juga balita bernama Karina yang status fisiknya di bawah garis merah, namun belum masuk kategori gizi buruk," kata Ae.

Ae menambahkan, sebagai kader Posyandu setempat menginginkan ada perhatian dari pemerintah untuk membantu penanganan pengobatan ke dua balita di lingkungannya.

Sementara Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata saat membuka acara Musrembang RKPD di Grend Mutiara menyampaikan dengan ditemukannya 80 kasus gizi buruk di Pangandaran, dirinya mengintruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk segera melakukan penanganan.

"Dinas Kesehatan saat ini sedang melakukan validasi dan diharapkan segera melakukan penanganan," kata Jeje.

Jeje menambahkan, selain penanganan gizi buruk dirinya menghimbau untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0941 seconds (0.1#10.140)