Warga Curiga Dari Awal Ini Hanya Pengalihan Isu
A
A
A
KATINGAN - Pembatalan secara mendadak rencana pernikahan Sri Baruno Prameswari dengan Panglima Burung Damang oleh Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalteng, Isay Djudae pada Sabtu (25/2/2017) siang sekitar pukul 10.00 WIB membuat warga Kalimantan Tengah (Kalteng) terperangah.
Setelah lima hari ramai menjadi buah bibir masyarakat Kalteng khususnya dan masyarakat se Indonesia, tiba tiba dibatalkan secara mendadak tanpa alasan yang jelas.
"Saya sudah curiga dari awal pasti ini pengalihan isu saja, tahu sendiri lah kan beberapa waktu lalu ada kasus besar di Katingan yang melibatkan bupatinya," ujar Adhe warga Palangka Raya kepada MNC Media, Sabtu (25/2/2017) sore.
Tak hanya Adhe yang curiga dari awal akan rencana pernikahan gaib tersebut, Itha warga Korawatingin Barat juga mengatakan hal serupa.
"Menggiring isu baru supaya isu yang besar sebelumnya tertutupi. Isu kampungan itu. Saya sudah curiga dari awal. Masak ada pernikahan gaib dikoar-koarkan gitu. Memang sebelumnya banyak yang menikah secara gaib di Kalimantan tapi semua dilakukan secara sembunyi. Ini malah dipublish gitu," ujarnya kepada MNC Media Sabtu sore.
Sebelumnya, secara mendadak, rencana pernikahan Sri Baruno Prameswari dengan Panglima Burung dibatalkan.
Pembatalan dilakukan oleh Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalteng, Isay Djudae pada Sabtu (25/2/2017) siang sekitar pukul 10.00 WIB.
"Isay Djudae sendiri yang membuat berita acara pembatalan pernikahan tersebut. pembatalan pernikahan itu ditandatangani Isay Djudae dan dicap stempel," ujar warga Katingan WN yang menyaksikan pembatalan pernikahan kepada MNC Media via telepon, Sabtu (25/2/2017).
Menurut Isay Djudae alasan pembatalan pernikahan karena telah bertemu Retno di Palangka Raya pada Jumat (24/2/2017) malam. Namun tak dijelaskan secara detail alasan pembatalan oleh Isay Djudae.
"Surat pembatalan pernikahan antara Sri Baruno Jagad Prameswari dengan Panglima Burung (Panglima Dayak) itu juga ditembuskan ke Kapolsek Katingan Tengah, Camat Katingan serta sejumlah pejabat lainnya," timpalnya.
Sebelumnya heboh kabar pernikahan gaib antara Panglima Burung dan Sri Baruno Prameswari seperti tertera di undangan yang akan berlangsung pada 28 Februari 2017 mendatang.
Bahkan dalam pesan berantai yang tersebar melalui aplikasi WhatsApp kepada warga Kalteng sudah ada sekitar 100 undangan telah dicetak di Percetakan Prima Tumbang Samba oleh Cucu dari Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan, Isay Djudae.
Di antaranya, sejumlah tokoh nasional turut diundang, yakni Presiden RI, Joko Widodo, Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran, Kapolda Kalteng, Brigjen Pol Anang Revandoko.
Kemudian Danrem Kalteng, Ketua DAD Kalteng, Bupati Katingan, Ahmad Yantenglie, Wakil Bupati Katingan, Ketua DPRD Katingan, Sekda Katingan, Kapolres Katingan AKBP, Tato Pamungkas Suyono, Pabung Katingan 1015 Sampit, Kapolsek Katingan Tengah, Camat Katingan Tengah dan Danramil Tumbang Samba.
Setelah lima hari ramai menjadi buah bibir masyarakat Kalteng khususnya dan masyarakat se Indonesia, tiba tiba dibatalkan secara mendadak tanpa alasan yang jelas.
"Saya sudah curiga dari awal pasti ini pengalihan isu saja, tahu sendiri lah kan beberapa waktu lalu ada kasus besar di Katingan yang melibatkan bupatinya," ujar Adhe warga Palangka Raya kepada MNC Media, Sabtu (25/2/2017) sore.
Tak hanya Adhe yang curiga dari awal akan rencana pernikahan gaib tersebut, Itha warga Korawatingin Barat juga mengatakan hal serupa.
"Menggiring isu baru supaya isu yang besar sebelumnya tertutupi. Isu kampungan itu. Saya sudah curiga dari awal. Masak ada pernikahan gaib dikoar-koarkan gitu. Memang sebelumnya banyak yang menikah secara gaib di Kalimantan tapi semua dilakukan secara sembunyi. Ini malah dipublish gitu," ujarnya kepada MNC Media Sabtu sore.
Sebelumnya, secara mendadak, rencana pernikahan Sri Baruno Prameswari dengan Panglima Burung dibatalkan.
Pembatalan dilakukan oleh Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalteng, Isay Djudae pada Sabtu (25/2/2017) siang sekitar pukul 10.00 WIB.
"Isay Djudae sendiri yang membuat berita acara pembatalan pernikahan tersebut. pembatalan pernikahan itu ditandatangani Isay Djudae dan dicap stempel," ujar warga Katingan WN yang menyaksikan pembatalan pernikahan kepada MNC Media via telepon, Sabtu (25/2/2017).
Menurut Isay Djudae alasan pembatalan pernikahan karena telah bertemu Retno di Palangka Raya pada Jumat (24/2/2017) malam. Namun tak dijelaskan secara detail alasan pembatalan oleh Isay Djudae.
"Surat pembatalan pernikahan antara Sri Baruno Jagad Prameswari dengan Panglima Burung (Panglima Dayak) itu juga ditembuskan ke Kapolsek Katingan Tengah, Camat Katingan serta sejumlah pejabat lainnya," timpalnya.
Sebelumnya heboh kabar pernikahan gaib antara Panglima Burung dan Sri Baruno Prameswari seperti tertera di undangan yang akan berlangsung pada 28 Februari 2017 mendatang.
Bahkan dalam pesan berantai yang tersebar melalui aplikasi WhatsApp kepada warga Kalteng sudah ada sekitar 100 undangan telah dicetak di Percetakan Prima Tumbang Samba oleh Cucu dari Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan, Isay Djudae.
Di antaranya, sejumlah tokoh nasional turut diundang, yakni Presiden RI, Joko Widodo, Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran, Kapolda Kalteng, Brigjen Pol Anang Revandoko.
Kemudian Danrem Kalteng, Ketua DAD Kalteng, Bupati Katingan, Ahmad Yantenglie, Wakil Bupati Katingan, Ketua DPRD Katingan, Sekda Katingan, Kapolres Katingan AKBP, Tato Pamungkas Suyono, Pabung Katingan 1015 Sampit, Kapolsek Katingan Tengah, Camat Katingan Tengah dan Danramil Tumbang Samba.
(sms)