Retak, Jembatan Utama di OKU Selatan Terancam Ambruk
A
A
A
MUARA DUA - Jembatan penghubung menuju lima desa di Kecamatan Tiga Dihaji, Kabupaten OKU Selatan, terletak di Desa Surabaya terancam roboh. Hal ini disebabkan, pondasi jembatan melintasi Sungai Kual tersebut bertahun-tahun mengantung.
Pengamatan KORAN SINDO di lapangan, akibat pondasi jembatan terus tergerus aliran sungai, membuat badan jembatan kini mulai retak-retak dan miring beberapa derajat. Jika, dibiarkan warga khawatir bakal menyebabkan akses utama ribuan warga di lima desa akan mengalami terganggu.
Ansori (50) salah seorang pengemudi truk seringkali melintas dilokasi mengatakan, akibat pondasi akses jembatan satu-satunya bisa dilintasi mengantung, jembatan sepanjang 15 meter dan dengan lebar enam meter tersebut terus mengalami retak-retak.
"Posisi jembatan sekarang sudah miring, kalau lagi melintas khususnya sedang bermuatan berat, kami khawatir kalau jembatan ini ambruk. Apalagi, sejak musim hujan belakangan retak jembatan meluas," kata Ansori ketika dibincangi di lokasi, Selasa (21/2/2017).
Dia mengatakan, selain merupakan akses utama masyarakat lima desa menuju Kota Kabupaten untuk mengangkut hasil pertanian, jembatan telah berdiri tahun 1990 tersebut jantung perekonomian masyarakat di delapan desa Kecamatan Tiga Dihaji tersebut.
"Dulu memang pernah hampir patah jembatan ini, tetapi berhasil diperbaiki. Sekarang malah kembali rusak, kerusakannya paling parah akibat tergerus aliran Sungai Kual tersebut," tambah Ansori.
Pihaknya mengharapkan, pemerintah kabupaten melalui instansi terkait segera mengambil langkah untuk melakukan perbaikan terhadap jembatan utama menuju ke lima desa tersebut. Karena jika dibiarkan dikhawatirkan akan menelan korban jiwa.
"Kalau hanya dibiarkan, kami khawatir jembatan ini ambruk dan menelan korban jiwa. Apalagi, mobil dan motor khususnya, kendaraan yang bermuatan berat yang melintas mencapai puluhan," ucapnya.
Camat Tiga Dihaji, Zainal Muhtadin membenarkan, kondisi jembatan tersebut mulai miring disebabkan pondasi jembatan tergerus oleh aliran Sungai Kual. Kondisi paling parah sendiri sepekan belakangan, dan kemiringan jembatan mengkhawatirkan.
"Kita sudah menerima laporan dari warga terkait jembatan utama kini sudah miring. Laporan ini akan langsung kami teruskan ke Dinas Pekerjaan Umum dan ditembuskan ke Bupati. Kerusakanya mulai semakin parah sepekan terakhir," kata Zainal.
Sayangnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum OKU Selatan, Paisal ketika dihubungi terkait kerusakan jembatan utama ini, sedang tidak berada dikantor. Sedangkan, Handpone (HP) yang bersangkutan sedang berada di luar jangkauan.
Pengamatan KORAN SINDO di lapangan, akibat pondasi jembatan terus tergerus aliran sungai, membuat badan jembatan kini mulai retak-retak dan miring beberapa derajat. Jika, dibiarkan warga khawatir bakal menyebabkan akses utama ribuan warga di lima desa akan mengalami terganggu.
Ansori (50) salah seorang pengemudi truk seringkali melintas dilokasi mengatakan, akibat pondasi akses jembatan satu-satunya bisa dilintasi mengantung, jembatan sepanjang 15 meter dan dengan lebar enam meter tersebut terus mengalami retak-retak.
"Posisi jembatan sekarang sudah miring, kalau lagi melintas khususnya sedang bermuatan berat, kami khawatir kalau jembatan ini ambruk. Apalagi, sejak musim hujan belakangan retak jembatan meluas," kata Ansori ketika dibincangi di lokasi, Selasa (21/2/2017).
Dia mengatakan, selain merupakan akses utama masyarakat lima desa menuju Kota Kabupaten untuk mengangkut hasil pertanian, jembatan telah berdiri tahun 1990 tersebut jantung perekonomian masyarakat di delapan desa Kecamatan Tiga Dihaji tersebut.
"Dulu memang pernah hampir patah jembatan ini, tetapi berhasil diperbaiki. Sekarang malah kembali rusak, kerusakannya paling parah akibat tergerus aliran Sungai Kual tersebut," tambah Ansori.
Pihaknya mengharapkan, pemerintah kabupaten melalui instansi terkait segera mengambil langkah untuk melakukan perbaikan terhadap jembatan utama menuju ke lima desa tersebut. Karena jika dibiarkan dikhawatirkan akan menelan korban jiwa.
"Kalau hanya dibiarkan, kami khawatir jembatan ini ambruk dan menelan korban jiwa. Apalagi, mobil dan motor khususnya, kendaraan yang bermuatan berat yang melintas mencapai puluhan," ucapnya.
Camat Tiga Dihaji, Zainal Muhtadin membenarkan, kondisi jembatan tersebut mulai miring disebabkan pondasi jembatan tergerus oleh aliran Sungai Kual. Kondisi paling parah sendiri sepekan belakangan, dan kemiringan jembatan mengkhawatirkan.
"Kita sudah menerima laporan dari warga terkait jembatan utama kini sudah miring. Laporan ini akan langsung kami teruskan ke Dinas Pekerjaan Umum dan ditembuskan ke Bupati. Kerusakanya mulai semakin parah sepekan terakhir," kata Zainal.
Sayangnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum OKU Selatan, Paisal ketika dihubungi terkait kerusakan jembatan utama ini, sedang tidak berada dikantor. Sedangkan, Handpone (HP) yang bersangkutan sedang berada di luar jangkauan.
(sms)