Temuan Terbaru, Dua Balita di Pangandaran Derita Gizi Buruk
A
A
A
PANGANDARAN - Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menemukan kasus gizi buruk yang menimpa dua balita di Kecamatan Padaherang. Hal tersebut berdasarkan laporan mitra kerja Dinsos PMD yang ada di lapangan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa Dinsos PMD Erik Krisnayudha mengatakan, berdasarkan informasi dan data yang berhasil dihimpun, kasus penderita gizi buruk masih saja terjadi dan ada di setiap daerah.
"Kami telah memberikan pemahaman kepada para kader Posyandu agar selalu menginformasikan jika ada kasus gizi buruk," kata Erik, Selasa (21/2/2017).
Menurut Erik, pekan ini pihaknya telah menangani kasus gizi buruk yang dialami dua balita di Dusun Harjaresik, Desa Karangpawitan dan Dusun Sopla, Desa Karangmulya, Kecamatan Padaherang.
"Dari hasil penelusuran kasus gizi buruk yang terjadi menimpa Anggita (2), dengan kasus berat badannya tidak mengalami kenaikan dalam satu tahun hanya 5 kilogram," kata Erik seraya menyebut ada permasalahan di jantung Anggita dan infeksi paru sejak lahir.
Erik juga menemukan kasus gizi buruk yang dialami Rino yang baru berusia 32 bulan. Rino memiliki berat badan hanya 7,2 kilogram dan tidak mengalami kenaikan selama satu tahun.
"Rino menderita penyakit hernia sebesar telapak tangan orang dewasa dan ada masalah dalam kesehatan jantung juga mengalami bronkitis."
Dari penemuan tersebut, pihak Dinsos PMD telah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Achmad Marzuki membenarkan adanya temuan kasus gizi buruk yang dialami kedua balita tersebut. "Setelah ada koordinasi dari pihak Dinsos PMD kami langsung merujuk kedua balita tersebut ke RSUD Banjar," kata Yani.
Yani menambahkan, untuk penanganan dua kasus gizi buruk tersebut pihak medis akan mengobati terlebih dahulu penyakit yang dialami. "Kuat dugaan penyebab terjadinya gizi buruk lantaran ada permasalahan kesehatan pada kedua balita tersebut," pungkasnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa Dinsos PMD Erik Krisnayudha mengatakan, berdasarkan informasi dan data yang berhasil dihimpun, kasus penderita gizi buruk masih saja terjadi dan ada di setiap daerah.
"Kami telah memberikan pemahaman kepada para kader Posyandu agar selalu menginformasikan jika ada kasus gizi buruk," kata Erik, Selasa (21/2/2017).
Menurut Erik, pekan ini pihaknya telah menangani kasus gizi buruk yang dialami dua balita di Dusun Harjaresik, Desa Karangpawitan dan Dusun Sopla, Desa Karangmulya, Kecamatan Padaherang.
"Dari hasil penelusuran kasus gizi buruk yang terjadi menimpa Anggita (2), dengan kasus berat badannya tidak mengalami kenaikan dalam satu tahun hanya 5 kilogram," kata Erik seraya menyebut ada permasalahan di jantung Anggita dan infeksi paru sejak lahir.
Erik juga menemukan kasus gizi buruk yang dialami Rino yang baru berusia 32 bulan. Rino memiliki berat badan hanya 7,2 kilogram dan tidak mengalami kenaikan selama satu tahun.
"Rino menderita penyakit hernia sebesar telapak tangan orang dewasa dan ada masalah dalam kesehatan jantung juga mengalami bronkitis."
Dari penemuan tersebut, pihak Dinsos PMD telah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Achmad Marzuki membenarkan adanya temuan kasus gizi buruk yang dialami kedua balita tersebut. "Setelah ada koordinasi dari pihak Dinsos PMD kami langsung merujuk kedua balita tersebut ke RSUD Banjar," kata Yani.
Yani menambahkan, untuk penanganan dua kasus gizi buruk tersebut pihak medis akan mengobati terlebih dahulu penyakit yang dialami. "Kuat dugaan penyebab terjadinya gizi buruk lantaran ada permasalahan kesehatan pada kedua balita tersebut," pungkasnya.
(zik)