Tambang Emas Liar Longsor, 5 Penambang Tewas Terkubur

Kamis, 09 Februari 2017 - 20:19 WIB
Tambang Emas Liar Longsor,...
Tambang Emas Liar Longsor, 5 Penambang Tewas Terkubur
A A A
PELAIHARI - Lima penambang emas liar tewas tertimbun longsor di Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Rabu malam 8 Februari. Kelima korban berhasil dievakuasi warga sekitar dua jam setelah musibah longsor terjadi, tiga orang lainnya selamat meski sempat tertimbun separuh badan.

Tiga dari lima korban yang meninggal berasal dari Desa Bajuin, mereka adalah Abdul Syukur alias Andre (28) warga RT 7; Nurifansyah (37) warga RT 9 dan Sarpani (25) warga RT 2. Sedangkan dua korban lainnya Junaidi (40) warga Desa Kunyit serta Ismail (33) warga Desa Tanjung. Jasad Andre, Nurifansyah dan Sarpani usai disalatkan di Mesjid Darul Istiqomah Bajuin langsung dimakamkan di Kuburan Muslimin Desa Bajuin.

Lokasi kejadian saat ini masih diamankan anggota Polsek Pelaihari, karena di lokasi masih ada beberapa mesin diesel atau yang biasa disebut penambang dengan dongpeng.

Mesin tersebut rencananya akan diamankan di Mapolres Tanah Laut. Pengamanan lokasi dipimpin Kapolsek Pelaihari Iptu Matnur.

Musibah longsor dilokasi tambang emas liar di Danau Deladak, Desa Bajuin terjadi sekitar pukul 21.30 Wita.

Kelima korban yang merupakan satu grup itu tengah melakukan aktivitas penyedotan dan berada di dekat dinding tambang denan ketinggian sekitar 10 meter.

Karena gelap mereka tidak melihat pergerakan tanah yang retak. Retakan tebing itulah yang jatuh dan menimpa para penambang, untungnya tiga penambang lain lolos dari maut meski sempat terkubur separuh badan.

Salah satu korban selamat kemudian bergegas mencari pertolongan ke kampung. Warga kemudian berdatangan ke lokasi tambang yang berada di belakang areal perkebunan karet dan berupaya mengevakuasi korban yang tertimbun.

Upaya warga menolong lima korban yang tertimbun sia-sia, karena kelimanya sudah tak bernyawa saat berhasil dievakuasi, proses evakuasi oleh warga berlangsung sekitar dua jam.

Tabrani alias Iwid, salah seorang penambang yang selamat mengaku dirinya hanya sempat sebentar masuk ke lubang tambang untuk memasukan pasir ke dalam karung, tiba-tiba terdengan bunyi disertai dengan runtuhnya tebing.

“Saya tidak dapat bergerak saat longsoran tebing berjatuhan dan membenam sebagian tubuh saya sampai pinggang,” kata Tabrani saat ditemui di rumahnya di RT 3 Desa Bajuin.

Tabrani menambahkan dirinya tidak dapat membantu proses evakuasi korban yang tertimbun, karena kaki kanannya terasa nyeri akibat tergencet reruntuhan tanah.

Camat Bajuin, Dwi Angraini mengatakan, sempat kaget di kawasan belakang perkebunan karet warga itu ada aktivitas penambangan emas liar.

Camat mengaku mengetahui musibah setelah mendapat laporan warganya dan staf Desa Bajuin. Camat dan aparat desa pada malam itu juga mendatangi lokasi kejadian.

“Saya tadi malam sudah mendatangi lokasi kejadian dan hari ini kami menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga korban yang meninggal dalam musibah tersebut,” kata Camat.

Lokasi tambang emas liar merupakan lahan milik seorang warga Desa Tanjung dan sudah sekitar satu bulan digunakan lima korban untuk mencari emas.

Aktivitas penambangan emas liar di kawasan Kabupaten Tanah Laut, terdapat di Beberapa Kecamatan, Mulai dari Kecamatan Bati-Bati, Tambang Ulang, Bajuin sampai Panyipatan, bahkan sekitar tiga minggu sebelum musibah terjadi lokasi tambang emas liar tersebut sempat dirazia tim gabungan Polres Tanah Laut dan Satpol PP Tanah Laut. Namun razia tidak mendapatkan hasil, atau lokasi tambang sudah ditinggalkan.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1183 seconds (0.1#10.140)