Longsor di NTT, 8 Rumah Rusak Parah
A
A
A
KEFAMENANU - Sedikitnya delapan rumah di Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak parah akibat longsor. Tidak ada korban jiwa, namun kerusakan menyebabkan kerugian sampai puluhan juta rupiah.
Dari delapan rumah yang rusak, sebanyak tujuh rumah berada di Desa Fulur, Kecamatan Lamaknen, Timor Tengah Utara, NTT. Semua rumah tergerus longsor dengan kedalaman hingga 5 meter pada Minggu 5 Februari 2017 dini hari.
Petrus Mau, salah satu korban mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 01.00 Wita. Saat itu turun hujan deras, tiba tiba bangunan rumah miliknya retak, kemudian langsung ambruk. "Beruntung saat ini kami belum tidur, sehingga bisa langsung selamatkan diri malam itu," katanya, Senin (6/2/2017).
Petrus mengaku, sudah melaporkan kejadian itu kepada Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Timor Tengah Utara, namun ini belum mendapat respons. Untuk sementara, dia dan keluarga mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Sedangkan satu rumah rusak akibat longsor berada di Desa Faenono, RT13/RW 06, Kecamatan Miomaffo Timur, Timor Tengah Utara, NTT. Rumah milik Simon Fallo ambruk saat di wilayah tersebut turun hujan lebat.
“Saat kejadian anak saya sedang menonton televisi bersama temannya. Beruntung tembok rumah ambruk ke arah depan sehingga tidak menimpa anak saya. Untuk membangun kembali tembok yang roboh ini butuh biaya hingga Rp10 juta," terang Simon Fallo.
Simon menjelaskan, pasca kejadian itu, petugas BPBD Timor Tengah Utara sudah mendatangi rumahnya dan mendokumentasikan kerusakan yang terjadi. Dia berharap pihak terkait dapat membantu meringankan beban yang dialaminya.
Dari delapan rumah yang rusak, sebanyak tujuh rumah berada di Desa Fulur, Kecamatan Lamaknen, Timor Tengah Utara, NTT. Semua rumah tergerus longsor dengan kedalaman hingga 5 meter pada Minggu 5 Februari 2017 dini hari.
Petrus Mau, salah satu korban mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 01.00 Wita. Saat itu turun hujan deras, tiba tiba bangunan rumah miliknya retak, kemudian langsung ambruk. "Beruntung saat ini kami belum tidur, sehingga bisa langsung selamatkan diri malam itu," katanya, Senin (6/2/2017).
Petrus mengaku, sudah melaporkan kejadian itu kepada Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Timor Tengah Utara, namun ini belum mendapat respons. Untuk sementara, dia dan keluarga mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Sedangkan satu rumah rusak akibat longsor berada di Desa Faenono, RT13/RW 06, Kecamatan Miomaffo Timur, Timor Tengah Utara, NTT. Rumah milik Simon Fallo ambruk saat di wilayah tersebut turun hujan lebat.
“Saat kejadian anak saya sedang menonton televisi bersama temannya. Beruntung tembok rumah ambruk ke arah depan sehingga tidak menimpa anak saya. Untuk membangun kembali tembok yang roboh ini butuh biaya hingga Rp10 juta," terang Simon Fallo.
Simon menjelaskan, pasca kejadian itu, petugas BPBD Timor Tengah Utara sudah mendatangi rumahnya dan mendokumentasikan kerusakan yang terjadi. Dia berharap pihak terkait dapat membantu meringankan beban yang dialaminya.
(wib)