Anak Kades Koto Teguh Ditemukan Tewas Mengambang di Kolam
A
A
A
MERANGIN - Fauza (4) anak dari Kepala Desa Koto Teguh, Kecamatan Jangkat Timur Kabupaten Merangin, Jambi ditemukan tewas mengambang oleh ayahnya sendiri di dalam kolam ikan miliknya.
Penemuan mayat Fauza bermula saat Kepala Desa Koto Teguh bernama Hasan Basrun (45) yang kebetulan ayah korban sendiri hendak keluar dari rumah dan melintas di kolam ikan.
Namun alangkah terkejutnya Hasan saat melintasi kolam ikan menemukan anaknya telah mengapung di dalam kolam ikan tersebut.
Melihat anaknya di dalam kolam ikan, sang kadespun langsung bergegas pergi kedalam kolam yang dalamnya mencapai 1 meter dan langsung mengevakuasi anaknya ke pinggir kolam. Selanjutnya Kadespun langsung membawa korban ke Puskesmas Jangkat untuk dilakukan pertolongan pertama.
Namun nahas, sesampainya di Puskesmas Jangkat, dokterpun mengatakan jika anaknya sudah meninggal dunia dan tak dapat ditolong lagi, melihat anaknya sudah tak bernyawa lagi, sang kadespun langsung membawa pulang anaknya untuk dikebumikan.
Namun dari informasi pihak kepolisian yang datang ke lokasi kejadian, dugaan sementara korban tewas akibat terpeleset saat bermain di pinggir kolam dan terjatuh ke dalam kolam yang dalamnya mencapai 1 meter.
Untuk kondisi korban saat ditemukan, tubuhnya mengalami kebiru – biruan dan perut membuncit akibat terlalu banyak minum air kolam. Sedangkan untuk tanda – tanda kekerasan tidak ditemukan di tubuh korban.
Kapolsek Jangkat Iptu Rusman membenarkan jika ada korban ditemukan tewas di dalam kolam ikan.
“Untuk korban masih anak – anak dan yang menemukan pertama kali adalah orangtuanya, dari hasil penyelidikan sementara korban diduga tewas akibat tenggelam di dalam kolam. Sebab saat ditemukan perut korban membuncit dan tubuhnya kebiru – biruan akibat kedinginan,” ungkap Iptu Rusman, Jumat (27/1/2017).
Meski kejadian ini di duga murni kelalaian orang tua,dan korban tewas akibat tercebur kedalam kolam,namun pihak kepolisian polsek Jangkat tetap menyelidik kasus tersebut.
“Untuk penyelidikan tetap kita lakukan, hal ini guna memperkuat fakta – fakta kejadian, dan sewaktu – waktu pihak korban melapor jika terjadi kejanggalan kematian korban, kita sudah siap untuk menyelidiki lebih jauh,” tandasnya.
Penemuan mayat Fauza bermula saat Kepala Desa Koto Teguh bernama Hasan Basrun (45) yang kebetulan ayah korban sendiri hendak keluar dari rumah dan melintas di kolam ikan.
Namun alangkah terkejutnya Hasan saat melintasi kolam ikan menemukan anaknya telah mengapung di dalam kolam ikan tersebut.
Melihat anaknya di dalam kolam ikan, sang kadespun langsung bergegas pergi kedalam kolam yang dalamnya mencapai 1 meter dan langsung mengevakuasi anaknya ke pinggir kolam. Selanjutnya Kadespun langsung membawa korban ke Puskesmas Jangkat untuk dilakukan pertolongan pertama.
Namun nahas, sesampainya di Puskesmas Jangkat, dokterpun mengatakan jika anaknya sudah meninggal dunia dan tak dapat ditolong lagi, melihat anaknya sudah tak bernyawa lagi, sang kadespun langsung membawa pulang anaknya untuk dikebumikan.
Namun dari informasi pihak kepolisian yang datang ke lokasi kejadian, dugaan sementara korban tewas akibat terpeleset saat bermain di pinggir kolam dan terjatuh ke dalam kolam yang dalamnya mencapai 1 meter.
Untuk kondisi korban saat ditemukan, tubuhnya mengalami kebiru – biruan dan perut membuncit akibat terlalu banyak minum air kolam. Sedangkan untuk tanda – tanda kekerasan tidak ditemukan di tubuh korban.
Kapolsek Jangkat Iptu Rusman membenarkan jika ada korban ditemukan tewas di dalam kolam ikan.
“Untuk korban masih anak – anak dan yang menemukan pertama kali adalah orangtuanya, dari hasil penyelidikan sementara korban diduga tewas akibat tenggelam di dalam kolam. Sebab saat ditemukan perut korban membuncit dan tubuhnya kebiru – biruan akibat kedinginan,” ungkap Iptu Rusman, Jumat (27/1/2017).
Meski kejadian ini di duga murni kelalaian orang tua,dan korban tewas akibat tercebur kedalam kolam,namun pihak kepolisian polsek Jangkat tetap menyelidik kasus tersebut.
“Untuk penyelidikan tetap kita lakukan, hal ini guna memperkuat fakta – fakta kejadian, dan sewaktu – waktu pihak korban melapor jika terjadi kejanggalan kematian korban, kita sudah siap untuk menyelidiki lebih jauh,” tandasnya.
(sms)