Polisi Belum Bisa Ungkap Penembak Pemilik Toko Senjata di Medan
A
A
A
MEDAN - Misteri di balik penembakan Indra Gunawan alias Kuna (45), belum terungkap. Tim Bunuh Culik Polda Sumut belum mampu mengidentifikasi pelaku, meskipun sudah menyita proyektil yang bersarang di tubuh korban dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, Jumat (20/1/2017).
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengakui, hingga kini pihaknya belum mampu mengungkap dalang dan identitas pelaku penembakan yang menewaskan ahli senjata tersebut.
Bahkan, saksi yang sudah diperiksa hingga kini masih berjumlah enam orang, terdiri dari pihak keluarga korban, karyawan, serta warga di sekitar lokasi kejadian. "Belum, belum ada tanda-tanda dan identitas pelaku belum diketahui," kata Rina.
Menurut Rina, saat ini pihaknya sedang mendalami dan memeriksa di laboratorium forensik (labfor) jenis proyektil yang diamankan setelah dikeluarkan dari tubuh korban. Pihaknya belum bisa menentukan jenis senjata, kalibernya, serta kode produksinya sekalipun banyak informasi di lapangan yang menyebut peluru yang digunakan itu buatan PT Pindad.
"Data proyektil itu kan tertulis di selongsong, bukan pada proyektil. Sehingga, meskipun ada informasi yang menyebut peluru yang digunakan pelaku buatan PT Pindad, itu belum tentu benar. Sebab, pada proyektil itu tidak ada kode ataupun tulisan apa pun," ujarnya.
Mantan Kapolresta Binjai ini juga menyebut, ciri-ciri pelaku juga belum diketahui secara pasti. Sebab, pelaku mengenakan helm pada saat menembak. "Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku mengenakan pakaian warna putih dan memakai helm. Sehingga, tidak terlihat jelas wajah dan warna kulit pelaku. Kecuali, postur tubuhnya agak langsing dengan tinggi sekitar 170 sentimeter."
Diberitakan sebelumnya, Indra Gunawan alias Kuna tewas setelah ditembak seorang pria misterius tepat di depan tokonya sendiri, di Jalan Ahmad Yani, Medan, Rabu (18/1/2017).
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengakui, hingga kini pihaknya belum mampu mengungkap dalang dan identitas pelaku penembakan yang menewaskan ahli senjata tersebut.
Bahkan, saksi yang sudah diperiksa hingga kini masih berjumlah enam orang, terdiri dari pihak keluarga korban, karyawan, serta warga di sekitar lokasi kejadian. "Belum, belum ada tanda-tanda dan identitas pelaku belum diketahui," kata Rina.
Menurut Rina, saat ini pihaknya sedang mendalami dan memeriksa di laboratorium forensik (labfor) jenis proyektil yang diamankan setelah dikeluarkan dari tubuh korban. Pihaknya belum bisa menentukan jenis senjata, kalibernya, serta kode produksinya sekalipun banyak informasi di lapangan yang menyebut peluru yang digunakan itu buatan PT Pindad.
"Data proyektil itu kan tertulis di selongsong, bukan pada proyektil. Sehingga, meskipun ada informasi yang menyebut peluru yang digunakan pelaku buatan PT Pindad, itu belum tentu benar. Sebab, pada proyektil itu tidak ada kode ataupun tulisan apa pun," ujarnya.
Mantan Kapolresta Binjai ini juga menyebut, ciri-ciri pelaku juga belum diketahui secara pasti. Sebab, pelaku mengenakan helm pada saat menembak. "Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku mengenakan pakaian warna putih dan memakai helm. Sehingga, tidak terlihat jelas wajah dan warna kulit pelaku. Kecuali, postur tubuhnya agak langsing dengan tinggi sekitar 170 sentimeter."
Diberitakan sebelumnya, Indra Gunawan alias Kuna tewas setelah ditembak seorang pria misterius tepat di depan tokonya sendiri, di Jalan Ahmad Yani, Medan, Rabu (18/1/2017).
(zik)