Gempa 5,6 SR Mengguncang Kota Sabang, Aceh
A
A
A
JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) mengguncang Kota Sabang, Aceh, Selasa (17/1/2017) malam.
Berdasarkan data di akun Twitter @infoBMKG, gempa bumi tersebut terjadi pukul 18.48 WIB. Pusat gempa di laut 234 km BaratLaut Kota Sabang, dengan kedalaman 10 km.
"Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, intensitas gempabumi dirasakan di Banda Aceh dan Meulaboh dengan intensitas II SIG-BMKG atau setara dengan III MMI, sedangkan di Pidie Jaya dan Lhokseumawe I SIG-BMKG atau I-II MMI. Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai dampak gempa bumi," ujar Kabid Mitigasi, Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono sepeti dikutip Okezone, Selasa (17/1/2017).
Menurut Daryono, gempa bumi yang terjadi di barat laut Kota Sabang Aceh ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi dangkal dan terjadi akibat aktivitas subduksi pada bidang kontak antara lempeng India yang menyusup terhadap lempeng mikro Burma. Lempeng India adalah bagian dari lempeng besar India-Australia yang bergerak ke utara dan timur laut dengan kecepatan 6 cm/tahun.
"Sedangkan lempeng mikro Burma adalah bagian dari lempeng besar Eurasia," ujarnya.
Daryono menambahkan, sejarah mencatat bahwa di lokasi ini juga terjadi gempa dahsyat yaitu gempa Aceh tahun 2004 dengan magnitudo 9.0 SR yang menimbulkan tsunami. Sedangkan gempa pada 13 Januari 2017 dengan magnitudo 5,4 SR di lokasi yang berdekatan.
"Patut disyukuri bahwa dengan kedalaman hiposenter di kedalaman dangkal ini, dan kekuatan gempa yang relatif kecil, hasil modelling tsunami menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami."
Hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan data di akun Twitter @infoBMKG, gempa bumi tersebut terjadi pukul 18.48 WIB. Pusat gempa di laut 234 km BaratLaut Kota Sabang, dengan kedalaman 10 km.
"Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, intensitas gempabumi dirasakan di Banda Aceh dan Meulaboh dengan intensitas II SIG-BMKG atau setara dengan III MMI, sedangkan di Pidie Jaya dan Lhokseumawe I SIG-BMKG atau I-II MMI. Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai dampak gempa bumi," ujar Kabid Mitigasi, Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono sepeti dikutip Okezone, Selasa (17/1/2017).
Menurut Daryono, gempa bumi yang terjadi di barat laut Kota Sabang Aceh ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi dangkal dan terjadi akibat aktivitas subduksi pada bidang kontak antara lempeng India yang menyusup terhadap lempeng mikro Burma. Lempeng India adalah bagian dari lempeng besar India-Australia yang bergerak ke utara dan timur laut dengan kecepatan 6 cm/tahun.
"Sedangkan lempeng mikro Burma adalah bagian dari lempeng besar Eurasia," ujarnya.
Daryono menambahkan, sejarah mencatat bahwa di lokasi ini juga terjadi gempa dahsyat yaitu gempa Aceh tahun 2004 dengan magnitudo 9.0 SR yang menimbulkan tsunami. Sedangkan gempa pada 13 Januari 2017 dengan magnitudo 5,4 SR di lokasi yang berdekatan.
"Patut disyukuri bahwa dengan kedalaman hiposenter di kedalaman dangkal ini, dan kekuatan gempa yang relatif kecil, hasil modelling tsunami menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami."
Hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
(zik)