Diduga Korban Kekerasan, Taruna ATKP Tewas di Kolam Renang
A
A
A
MAKASSAR - Ari Pratama (20), seorang taruna Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas di dasar kolam renang Tirta Yudha milik Brigif Linud 3/TBS Kostrad, Kariango. Korban yang berasal dari Trenggalek, Jawa Timur ini, diduga tewas dianiaya karena ditemukan luka lebam di perut.
Korban yang tewas pada 19 November 2016, baru terungkap setelah keluarga korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Maros. Personel Reskrim Polres Maros pun melakukan olah tempat kejadian perkara, Selasa (17/1/2017).
Saat sejumlah wartawan hendak mengambil gambar petugas kepolisian yang melakukan olah tempat kejadian perkara di kolam renang Tirta Yudha, dilarang oleh sejumlah prajurit Kostrad. Polisi juga meminta keterangan rekan-rekan dan memeriksa rumah kos korban.
Kasat Reskrim Polres Maros, AKP Jufri Natsir, menjelaskan, berdasarkan laporan penyidik, saat kejadian korban bersama rekan-rekannya sedang mengisi hari libur ke kolam renang. Nahas korban ditemukan tewas terlentang di dasar kolam oleh pengelola setelah beberapa saat menyelam dan tidak muncul ke permukaan.
“Aparat kepolisian masih terus melakukan penyidikan terhadap kasus tewasnya Ari Pratama. Namun, sejauh ini belum ada petunjuk yang mengarah pada dugaan penganiayaan. Kepolisian berencana akan melakukan autopsi jasad Ari yang sudah dimakamkan,” katanya.
Sementara itu, pihak kampus membantah adanya dugaan penganiayaan oleh tarunanya. Menurut Direktur ATKP Makassar, Wayan Juliarta, kegiatan yang dilakukan korban merupakan kegiatan di luar kampus dan bukan tanggung jawab pihak kampus.
Korban yang tewas pada 19 November 2016, baru terungkap setelah keluarga korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Maros. Personel Reskrim Polres Maros pun melakukan olah tempat kejadian perkara, Selasa (17/1/2017).
Saat sejumlah wartawan hendak mengambil gambar petugas kepolisian yang melakukan olah tempat kejadian perkara di kolam renang Tirta Yudha, dilarang oleh sejumlah prajurit Kostrad. Polisi juga meminta keterangan rekan-rekan dan memeriksa rumah kos korban.
Kasat Reskrim Polres Maros, AKP Jufri Natsir, menjelaskan, berdasarkan laporan penyidik, saat kejadian korban bersama rekan-rekannya sedang mengisi hari libur ke kolam renang. Nahas korban ditemukan tewas terlentang di dasar kolam oleh pengelola setelah beberapa saat menyelam dan tidak muncul ke permukaan.
“Aparat kepolisian masih terus melakukan penyidikan terhadap kasus tewasnya Ari Pratama. Namun, sejauh ini belum ada petunjuk yang mengarah pada dugaan penganiayaan. Kepolisian berencana akan melakukan autopsi jasad Ari yang sudah dimakamkan,” katanya.
Sementara itu, pihak kampus membantah adanya dugaan penganiayaan oleh tarunanya. Menurut Direktur ATKP Makassar, Wayan Juliarta, kegiatan yang dilakukan korban merupakan kegiatan di luar kampus dan bukan tanggung jawab pihak kampus.
(wib)