Keracunan Massal, 18 Siswa SD Dirawat di Puskesmas Manduro
A
A
A
MOJOKERTO - Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Buluresik, Desa Manduro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mengalami keracunan massal, Kamis (5/1/2017). Sedikitnya 19 siswa dilarikan ke rumah sakit, dua lainnya dirawat di rumah.
Informasi yang dihimpun, keracunan massal itu terjadi pukul 08.20 WIB. Bermula saat Mufida (10), salah seorang siswa kelas 6 mengalami muntah-muntah di depan ruang kantor guru SDN 2 Buluresik.
"Saat itu usai kegiatan istigasah saya masuk ke kantor guru, tapi ada bekas muntahan. Kemudian saya tanya, 'Itu siapa yang muntah?' Ternyata Mufida mengaku dan mengatakan akan membersihkannya," kata Susi (30), guru kelas 5 SDN 2 Buluresik, Kamis (5/1/2017).
Tanpa curiga, Susi lantas masuk ke kelas dan berniat memulai proses pembelajaran. Tak disangka, beberapa anak didiknya mengeluhkan sakit di bagian perutnya. Guru berjilbab itu lantas bermaksud mengambilkan minyak angin di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
"Saya kira masuk angin, makanya saya mau mengambil minyak angin. Tapi saat sampai di luar kelas, ternyata anak-anak kelas 6 sudah pada berlarian sambil muntah-muntah," katanya.
Sadar ada yang tidak beres dengan kondisi kesehatan siswanya, Susi mengajak guru-guru lain membawa para siswa ini ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Sebab, jumlah siswa yang muntah semakin banyak.
"Ada 18 yang kita bawa ke puskesmas, sedangkan satu siswa dirawat di UGD Dharmahusada. Sedangkan yang dua siswa dirawat di rumah. Karena saat muntah sebelumnya mengenai seluruh bajunya dan dia pulang."
Pantauan di lapangan, hingga kini sebanyak 18 siswa masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Manduro. Beberapa orangtua siswa juga sudah mulai berdatangan setelah mendengar anak-anaknya mengalami keracunan. Hingga kini, belum diketahui apa penyebab keracunan massal ini.
Informasi yang dihimpun, keracunan massal itu terjadi pukul 08.20 WIB. Bermula saat Mufida (10), salah seorang siswa kelas 6 mengalami muntah-muntah di depan ruang kantor guru SDN 2 Buluresik.
"Saat itu usai kegiatan istigasah saya masuk ke kantor guru, tapi ada bekas muntahan. Kemudian saya tanya, 'Itu siapa yang muntah?' Ternyata Mufida mengaku dan mengatakan akan membersihkannya," kata Susi (30), guru kelas 5 SDN 2 Buluresik, Kamis (5/1/2017).
Tanpa curiga, Susi lantas masuk ke kelas dan berniat memulai proses pembelajaran. Tak disangka, beberapa anak didiknya mengeluhkan sakit di bagian perutnya. Guru berjilbab itu lantas bermaksud mengambilkan minyak angin di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
"Saya kira masuk angin, makanya saya mau mengambil minyak angin. Tapi saat sampai di luar kelas, ternyata anak-anak kelas 6 sudah pada berlarian sambil muntah-muntah," katanya.
Sadar ada yang tidak beres dengan kondisi kesehatan siswanya, Susi mengajak guru-guru lain membawa para siswa ini ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Sebab, jumlah siswa yang muntah semakin banyak.
"Ada 18 yang kita bawa ke puskesmas, sedangkan satu siswa dirawat di UGD Dharmahusada. Sedangkan yang dua siswa dirawat di rumah. Karena saat muntah sebelumnya mengenai seluruh bajunya dan dia pulang."
Pantauan di lapangan, hingga kini sebanyak 18 siswa masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Manduro. Beberapa orangtua siswa juga sudah mulai berdatangan setelah mendengar anak-anaknya mengalami keracunan. Hingga kini, belum diketahui apa penyebab keracunan massal ini.
(zik)