Hendak Buka Kantin, Ritonga Temukan Bayi Perempuan
A
A
A
RANTAUPRAPAT - Bayi perempuan berusia 2 bulan ditemukan terlantar di dalam sebuah kantin di lingkungan kantor UPT Dinas Pendidikan (Disdik) Kecamatan Bilah Barat, Labuhanbatu, Senin (26/12/2016) sore.
Bayi yang ditelantarkan itu pertama kali ditemukan anak pemilik kantin bernama Tanda Ritonga (18) yang ketika itu hendak membuka kantin persis saat selepas azan Subuh.
Namun Tanda Ritonga merasa heran karena pintu warung yang sebelumnya tertutup, sudah dalam keadaan terbuka.
Karena penasaran, Tanda Ritonga bergegas masuk ke dalam kantin milik orangtuanya. Ketika itulah, Tanda Ritonga terkaget ketika melihat sesosok bayi mungil yang dibungkus kain panjang terletak diatas sebuah kursi. Bayi malang itu pun menangis histeris tak hentinya.
Terkejut dengan keberadaan bayi tersebut, Tanda Ritonga langsung berlari pulang ke rumahnya yang berada persis di sebelah kantin.
Kemudian, Tanda Ritonga langsung memberitahukan keberadaan bayi malang tersebut kepada ibunya Ismajariah,(38).
"Dapat kabar itu, saya langsung cek dan benar melihat ada bayi menangis di atas kursi dalam kantin. Karena kasihan, langsung lah bayi itu saya gendong," kata Ismajariah.
Dia menceritakan bayi yang ditelantarkan itu pun terus menangis tak hentinya. Hingga akhirnya Ismajariah memberikan susu formula bayi dan membalutnya dengan selimut.
"Rupanya bayi itu kedinginan dan kehausan. Makanya langsung saya kasih susu bayi sama selimut. Kasihan kali lah kita melihatnya," ungkapnya.
Setelah sempat beberapa jam merawat bayi malang itu, Ismajariah yang sebelumnya telah berembuk dengan keluarganya, kemudian memutuskan untuk menyerahkan bayi tersebut kepada pihak kepolisian di Mapolres Labuhanbatu.
"Ya, bayi nya sudah kita serahkan ke kantor polisi. Mudah-mudahan polisi dapat dengan cepat mencari tahu siapa sebenarnya orangtua bayi malang itu," tandasnya.
Sementara Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP Viktor Sibarani yang dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan bayi perempuan di kantin kantor UPT Dinas Pendidikan tersebut.
"Saat ini bayi nya kita rawat sementara. Dan kita masih menyelidiki siapa orangtua bayi tersebut," pungkasnya.
Bayi yang ditelantarkan itu pertama kali ditemukan anak pemilik kantin bernama Tanda Ritonga (18) yang ketika itu hendak membuka kantin persis saat selepas azan Subuh.
Namun Tanda Ritonga merasa heran karena pintu warung yang sebelumnya tertutup, sudah dalam keadaan terbuka.
Karena penasaran, Tanda Ritonga bergegas masuk ke dalam kantin milik orangtuanya. Ketika itulah, Tanda Ritonga terkaget ketika melihat sesosok bayi mungil yang dibungkus kain panjang terletak diatas sebuah kursi. Bayi malang itu pun menangis histeris tak hentinya.
Terkejut dengan keberadaan bayi tersebut, Tanda Ritonga langsung berlari pulang ke rumahnya yang berada persis di sebelah kantin.
Kemudian, Tanda Ritonga langsung memberitahukan keberadaan bayi malang tersebut kepada ibunya Ismajariah,(38).
"Dapat kabar itu, saya langsung cek dan benar melihat ada bayi menangis di atas kursi dalam kantin. Karena kasihan, langsung lah bayi itu saya gendong," kata Ismajariah.
Dia menceritakan bayi yang ditelantarkan itu pun terus menangis tak hentinya. Hingga akhirnya Ismajariah memberikan susu formula bayi dan membalutnya dengan selimut.
"Rupanya bayi itu kedinginan dan kehausan. Makanya langsung saya kasih susu bayi sama selimut. Kasihan kali lah kita melihatnya," ungkapnya.
Setelah sempat beberapa jam merawat bayi malang itu, Ismajariah yang sebelumnya telah berembuk dengan keluarganya, kemudian memutuskan untuk menyerahkan bayi tersebut kepada pihak kepolisian di Mapolres Labuhanbatu.
"Ya, bayi nya sudah kita serahkan ke kantor polisi. Mudah-mudahan polisi dapat dengan cepat mencari tahu siapa sebenarnya orangtua bayi malang itu," tandasnya.
Sementara Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP Viktor Sibarani yang dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan bayi perempuan di kantin kantor UPT Dinas Pendidikan tersebut.
"Saat ini bayi nya kita rawat sementara. Dan kita masih menyelidiki siapa orangtua bayi tersebut," pungkasnya.
(nag)