Pengendara Motor Tewas Tertimpa Baliho Calon Wali Kota

Pengendara Motor Tewas Tertimpa Baliho Calon Wali Kota
A
A
A
YOGYAKARTA - Pengendara motor tewas tertimpa baliho besar salah satu pasangan calon Wali Kota Yogyakarta yang ambruk tertiup angin, siang tadi. Baliho kampaye itu berada di Jalan Sarjito, Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Pengendara motor itu Patmi Sunarto (62) warga Sinduadi, Mlati, Sleman. Nyawanya tidak tertolong setelah tim medis RS Panti Rapih menerima rujukan dari Puskesmas Gondomanan.
Kapolsekta Gondomanan AKP Eko Basunando mengatakan, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Gondomanan. Lalu, dirujuk ke RS Panti Rapih akibat pendaharan hebat. "Korban meninggal di rumah sakit," katanya pada wartawan, Senin (19/12/2016).
Keterangan sejumlah saksi, kata Eko, korban usai menjemput anaknya yang ujian masuk tes CPNS di Jalan Cendana, Kota Yogyakarta.
Korban bersama anaknya, Ferdiana dalam perjalanan hendak pulang saat insiden itu terjadi sekira pukul 13.00 WIB.
Baliho tersebut dipasang oleh KPU Kota Yogyakarta dengan rangka bambu. Terdapat dua baliho dari dua pasangan calon. Hanya satu baliho yang ambruk menimpa pengendara motor saat ditiup angin.
Ketua KPU Kota Yogya Wawan Budianto mengaku akan segera mengevaluasi pemasangan alat peraga kampanye. Pihaknya juga sudah menemui pihak keluarga untuk menyampaikan rasa duka.
"Kita segera evaluasi semua baliho. Ini peristiwa pertama, dan kami berharap tidak ada lagi kejadian serupa," tandasnya.
Alat peraga kampanye itu diakui yang memasang adalah KPU Kota Yogyakarta. Hal itu sesuai aturan yang berlaku bahwa pasangan calon tidak boleh memasang sendiri baliho.
Pengendara motor itu Patmi Sunarto (62) warga Sinduadi, Mlati, Sleman. Nyawanya tidak tertolong setelah tim medis RS Panti Rapih menerima rujukan dari Puskesmas Gondomanan.
Kapolsekta Gondomanan AKP Eko Basunando mengatakan, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Gondomanan. Lalu, dirujuk ke RS Panti Rapih akibat pendaharan hebat. "Korban meninggal di rumah sakit," katanya pada wartawan, Senin (19/12/2016).
Keterangan sejumlah saksi, kata Eko, korban usai menjemput anaknya yang ujian masuk tes CPNS di Jalan Cendana, Kota Yogyakarta.
Korban bersama anaknya, Ferdiana dalam perjalanan hendak pulang saat insiden itu terjadi sekira pukul 13.00 WIB.
Baliho tersebut dipasang oleh KPU Kota Yogyakarta dengan rangka bambu. Terdapat dua baliho dari dua pasangan calon. Hanya satu baliho yang ambruk menimpa pengendara motor saat ditiup angin.
Ketua KPU Kota Yogya Wawan Budianto mengaku akan segera mengevaluasi pemasangan alat peraga kampanye. Pihaknya juga sudah menemui pihak keluarga untuk menyampaikan rasa duka.
"Kita segera evaluasi semua baliho. Ini peristiwa pertama, dan kami berharap tidak ada lagi kejadian serupa," tandasnya.
Alat peraga kampanye itu diakui yang memasang adalah KPU Kota Yogyakarta. Hal itu sesuai aturan yang berlaku bahwa pasangan calon tidak boleh memasang sendiri baliho.
(nag)