DPRD Berharap Potensi Banten dapat Terekspos Maksimal
A
A
A
JAKARTA - Provinsi Banten menyimpan potensi wisata yang belum digarap secara maksimal. Selain dipenuhi sejumlah garis pantai yang indah, Banten juga memiliki sejumlah taman wisata nasional.
Salah satunya Taman Wisata Ujung Kulon yang menjadi tempat populasi badak bercula satu dan terowongan purbakala di Banten Selatan.
"Pariwisata Banten cukup banyak, sayang tidak terekspos oleh nasional apalagi dunia," tutur Ketua Komisi I DPRD Banten Zaid El Habib saat berkunjung ke Gedung SINDO, Rabu (7/12/2016).
Politisi partai Gerinda itu menegaskan bersama media, salah satunya SINDOnews dan MNC Grup pencapaian untuk mengenalkan wisata Banten akan tercapai. Tanpa media, upaya DPRD untuk menggemborkan akan menjadi sia sia. Sebab, media adalah satu satu sarana tepat untuk mengenakan dan mempromosikan wisata Banten.
Saat ini DPRD sendiri cukup konsen terhadap pembangunan di kawasan Banten. Demi menjaring wisatawan di kawasan itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk terus meningkat sarana, seperti pembuatan akses jalan ke kawasan wisata.
Termasuk penarikan investor di kawasan itu. 4.000 ribu hektare lahan di Curug Bintung, Lebak pun bakal dibangun untuk membuat bandar udara khusus maskapai Lion Air. Dengan demikian, akses menuju kawasan wisata akan lebih mudah dicapai masyarakat.
Anggota Komisi 1 lainnya, Abdul Roji mengatakan, tertariknya investor terlihat di kawasan terlihat dengan ketertarikan sebuah perusahaan besar Ciputra World dan Sinar Mas untuk membangun sebuah kota satelit di kawasan Maja.
Demi mendukung itu, Kereta Commuter Jakarta sudah dapat di akses melewati wilayah tersebut. Ini terlihat dari estimasi waktu yang hanya membutuhkan waktu setengah dari Stasiun Tanah abang ke Stasiun Maja. "Ini akan membuat ekonomi menjadi terpadu," ucapnya.
Peran Pemerintah Pusat
Heri Rumawatif, anggota Fraksi Demokrat mengatakan kemajuan daerah di Banten tak lepas dari peran Nasional. Saat ini pemerintah pusat tak lagi menaruh perhatian terhadap kawasan itu. Ini terlihat dari timpangnya perkembangan antara Jakarta dan Banten. "Sampahnya di kami, lalu daging di Jakarta. Ini kan ngga adil," timpal Heri.
Melihat kondisi itu, Heri meminta agar pemerintah pusat di bawah Presiden Jokowi agar lebih menaruh perhatian. Pembangunan skala nasional harus diberikan kepada Banten untuk membuat kawasan ini agar maju.
Seperti diketahui, Banten saat ini memiliki 11 juta penduduk yang bermukim di empat kawasan kota dan empat kabupaten.
Salah satunya Taman Wisata Ujung Kulon yang menjadi tempat populasi badak bercula satu dan terowongan purbakala di Banten Selatan.
"Pariwisata Banten cukup banyak, sayang tidak terekspos oleh nasional apalagi dunia," tutur Ketua Komisi I DPRD Banten Zaid El Habib saat berkunjung ke Gedung SINDO, Rabu (7/12/2016).
Politisi partai Gerinda itu menegaskan bersama media, salah satunya SINDOnews dan MNC Grup pencapaian untuk mengenalkan wisata Banten akan tercapai. Tanpa media, upaya DPRD untuk menggemborkan akan menjadi sia sia. Sebab, media adalah satu satu sarana tepat untuk mengenakan dan mempromosikan wisata Banten.
Saat ini DPRD sendiri cukup konsen terhadap pembangunan di kawasan Banten. Demi menjaring wisatawan di kawasan itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk terus meningkat sarana, seperti pembuatan akses jalan ke kawasan wisata.
Termasuk penarikan investor di kawasan itu. 4.000 ribu hektare lahan di Curug Bintung, Lebak pun bakal dibangun untuk membuat bandar udara khusus maskapai Lion Air. Dengan demikian, akses menuju kawasan wisata akan lebih mudah dicapai masyarakat.
Anggota Komisi 1 lainnya, Abdul Roji mengatakan, tertariknya investor terlihat di kawasan terlihat dengan ketertarikan sebuah perusahaan besar Ciputra World dan Sinar Mas untuk membangun sebuah kota satelit di kawasan Maja.
Demi mendukung itu, Kereta Commuter Jakarta sudah dapat di akses melewati wilayah tersebut. Ini terlihat dari estimasi waktu yang hanya membutuhkan waktu setengah dari Stasiun Tanah abang ke Stasiun Maja. "Ini akan membuat ekonomi menjadi terpadu," ucapnya.
Peran Pemerintah Pusat
Heri Rumawatif, anggota Fraksi Demokrat mengatakan kemajuan daerah di Banten tak lepas dari peran Nasional. Saat ini pemerintah pusat tak lagi menaruh perhatian terhadap kawasan itu. Ini terlihat dari timpangnya perkembangan antara Jakarta dan Banten. "Sampahnya di kami, lalu daging di Jakarta. Ini kan ngga adil," timpal Heri.
Melihat kondisi itu, Heri meminta agar pemerintah pusat di bawah Presiden Jokowi agar lebih menaruh perhatian. Pembangunan skala nasional harus diberikan kepada Banten untuk membuat kawasan ini agar maju.
Seperti diketahui, Banten saat ini memiliki 11 juta penduduk yang bermukim di empat kawasan kota dan empat kabupaten.
(sms)