Cuaca Buruk di Taput Akibatkan Banjir dan Tanggul Jebol

Selasa, 06 Desember 2016 - 01:42 WIB
Cuaca Buruk di Taput Akibatkan Banjir dan Tanggul Jebol
Cuaca Buruk di Taput Akibatkan Banjir dan Tanggul Jebol
A A A
TARUTUNG - Hujan dengan curah cukup besar yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir di Tapanuli Utara (Taput) mengakibatkan banjir dan tanggul jebol. Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Taput berjanji akan segera melakukan perbaikan.Di sela-sela peninjauan sejumlah tanggul yang jebol, Bupati Taput, Nikson Nababan mengatakan bahwa saat ini ada sejumlah titik mengalami longsor di Kecamatan Adian Khoting. Selain itu ada juga beberapa tanggul di kawasan Sipoholon yang rusak akibat naiknya arus sungai. Kerusakan tersebut terjadi karena kondisi cuaca yang buruk. Selain itu, masyarakat juga tidak melakukan perawatan dengan baik."Saya langsung perintahkan alat berat untuk segera mengatasi agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat, seperti jalan jurusan Sigompulon Kecamatan Pahae Julu ada pohon tumbang mengganggu hubungan lalu lintas. Juga ada empat titik longsor di jalan jurusan Parsikkaman menuju Pagar Lambung Kecamatan Adiankotong. Semua titik itu langsung diatasi dengan menurunkan alat berat sekaligus normalisasi sungai," terangnya kepada KORAN SINDO MEDAN di Sipoholon, Senin (5/12).Nikson mengatakan bahwa seluruh pihak harus waspada dan berhati-hati. Selain itu, masyarakat dan pemerintah harus sama-sama menjaga fasilitas yang diberikan untuk mendukung perekonomian masyarakat. Contohnya tanggul yang dibuat untuk mendukung pengairan pertanian agar dirawat dengan baik. Serta jika terjadi kerusakan segera dilaporkan ke pemerintah.Untuk saat ini, seluruh gangguan untuk cuaca buruk sudah mulai dilakukan normalisasi. Namun harus tetap dipantau agar jika terjadi gangguan segera dapat dipulihkan."Masyarakat bersama-sama memelihara saluran irigasi seperti di Sibuntuon ini. Kerusakan yang terjadi saat ini akan segera diatasi sekaligus normalisasi dengan alat berat, tapi kita pelihara dan kita jaga. Karena saya lihat ada bagian tanggul yang digarap. Tanah yang semakin terkikis sehingga tanggung mudah jebol. Mari kita jaga bersama karena ini milik kita bersama dan untuk kepentingan kita bersama," ujarnya.Sementara itu, salah seorang warga di Sipoholon, Betaria Sitompul, 47 tahun, mengatakan, cuaca buruk yang terjadi saat ini kerap menimbulkan genangan air. Naiknya debit sungai juga berdampak pada derasnya arus sungai. Namun, warga tidak begitu kawatir, pasalnya pemerintah siap melakukan pemulihan apabila terjadi gangguan akibat cuaca buruk."Alat-alat berat langsung diturunkan. Namun kita tetap berharap agar kondisi ini segera pulih. Pasalnya cuaca buruk berdampak pada berbagai hal termasuk gangguan menjalan aktifitas sehari-hari seperti bertani," paparnya.
(nug)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4895 seconds (0.1#10.140)