Suami Istri Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Ruang Tamu
A
A
A
PALEMBANG - Pasangan Suami istri (pasutri) Thamrin Kadir (80), dan Cik Nura (78), ditemukan tewas dengan tubuh bersimbah darah di ruang tamu rumahnya. Jasad warga Jalan KH Wahid Hasyim Lorong Mutiara II RT 37/07, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang ditemukan pertama kali oleh Hendri (40), anak kandung korban. Diduga, korban tewas akibat dirampok disertai pembunuhan.
Informasi yang dihimpun, kejadian terungkap setelah Suryati (42), tetangga korban merasa curiga. Pasalnya, hingga menjelang malam, lampu rumah korban belum dihidupkan dan kediaman korban masih nampak sepi.
"Sampai maghrib tadi lampu rumah korban belum hidup. Saya curiga, karena biasanya menjelang maghrib, pak Thamrin ini keluar untuk salat di masjid," ungkap Suryati, yang kediamannya persis bersebelahan dengan rumah korban.
Bahkan, lanjut Suryati, saat itu dirinya sempat memanggil korban dari luar rumah. Hanya saja, saat itu tak ada jawaban dari korban.
"Rumahnya itu gelap, tapi pintu terbuka sedikit. Sempat ada niat mau masuk, tapi saya takut," terangnya.
Atas kecurigaan itu, Suryati akhirnya memutuskan untuk memanggil Hendri, anak korban yang juga tinggal di kawasan tersebut. "Saya menyuruh anak saya memanggi Hendri (anak korban). Setelah itu saya salat," tuturnya.
Tak lama berselang setelah Hendri datang dan masuk ke dalam rumah, Suryati dikejutkan dengan jeritan histeris.
Belakangan diketahui, rupanya saat masuk ke dalam rumah, Hendri melihat kedua orang tuanya sudah tewas terbunuh dengan luka dileher dan sekujur tubuhnya. "Padahal tadi siang saya lihat pak Thamrin masih sehat," jelasnya.
Hingga saat ini polisi masih melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi.
Informasi yang dihimpun, kejadian terungkap setelah Suryati (42), tetangga korban merasa curiga. Pasalnya, hingga menjelang malam, lampu rumah korban belum dihidupkan dan kediaman korban masih nampak sepi.
"Sampai maghrib tadi lampu rumah korban belum hidup. Saya curiga, karena biasanya menjelang maghrib, pak Thamrin ini keluar untuk salat di masjid," ungkap Suryati, yang kediamannya persis bersebelahan dengan rumah korban.
Bahkan, lanjut Suryati, saat itu dirinya sempat memanggil korban dari luar rumah. Hanya saja, saat itu tak ada jawaban dari korban.
"Rumahnya itu gelap, tapi pintu terbuka sedikit. Sempat ada niat mau masuk, tapi saya takut," terangnya.
Atas kecurigaan itu, Suryati akhirnya memutuskan untuk memanggil Hendri, anak korban yang juga tinggal di kawasan tersebut. "Saya menyuruh anak saya memanggi Hendri (anak korban). Setelah itu saya salat," tuturnya.
Tak lama berselang setelah Hendri datang dan masuk ke dalam rumah, Suryati dikejutkan dengan jeritan histeris.
Belakangan diketahui, rupanya saat masuk ke dalam rumah, Hendri melihat kedua orang tuanya sudah tewas terbunuh dengan luka dileher dan sekujur tubuhnya. "Padahal tadi siang saya lihat pak Thamrin masih sehat," jelasnya.
Hingga saat ini polisi masih melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi.
(nag)