Pilkades Tercepat, Enam Kades Dilantik di Tengah Sawah
A
A
A
PURWAKARTA - Enam desa di Kabupaten Purwakarta menggelar pilkades serentak Rabu 23 November 2016. Ke enam kepala desa terpilih langsung dilantik Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada Rabu malam 23 November 2016. Uniknya lagi pelantikan digelar di tengah pematang sawah.
Bupati Dedi menerangkan, pilkades di Purwakarta selalu digelar lebih cepat. Proses pilkades ini bahkan diklaim tercepat di Indonesia. Karena pagi hari pemilihan, malamnya langsung dilantik.
Sistem pemilihannya menggunakan beberapa TPS seperti halnya Pilkada. Setelah penghitungan suara, hasilnya dilaporkan ke camat dan langsung keluar SK dari bupati. Kebijakan sistem pilkades cepat ini salah satu alasannya untuk menghindari konflik.
"Proses pilkades yang lama menimbulkan celah konflik lebih besar. Saat ada penundaan, masyarakat berspekulasi untuk menekannya secara politik. Tapi, jika langsung dilantik, potensi konflik akan lebih kecil. Kalaupun ada yang tidak terima dengan hasil pilkades, mereka bisa langsung melaporkannya ke PTUN Bandung. Dan itu sah secara hukum,” paparnya, Kamis (24/11/2016).
Sementara selama ini pilkades di daerah lain dilakukan alot, warga desa dikumpulkan di satu daerah, lalu memilih di TPS yang sama sehingga prosesnya lama. Setelah itu proses penghitungan dan penurunan SK memerlukan waktu lebih lama.
Pilkades cepat yang dilakukan di Purwakarta ini yang kedua kalinya dilakukan. Tahun lalu pilkades serentak di ikuti Sebanyak 87 desa dan calon kepala desa terpilih langsung dilantik pada malam harinya.
“Saat itu pilkades berjalan lancar. Dari 87 desa hanya ada satu yang menggugatnya ke PTUN. Makanya, saya bikin satu SK untuk satu kades. Jadi, jika ada gugatan, tidak ada pengaruhnya pada (kades) yang lain. Tahun lalu gugatan itu kalah di pengadilan. Kami menang," ucapnya.
Selain itu di Kabupaten Purwakarta pun memiliki tradisi bagi Kades yang meninggal dunia akan segera ditentukan penggantinya tanpa ada Plt atau pun pemilihan ulang.
Pasalnya untuk mengisi kekosongan tersebut akan ditentukan dari hasil voting para tokoh desa yang tersebar di seluruh RW yang biasanya berjumlah 150 orang.
Pada tahun 2017 nanti rencananya Pemkab Purwakarta akan menaikan gaji para aparat kewilayahan, salah satunya Kades yang saat ini mendapat Rp4 juta naik menjadi Rp6 juta perbulan.
Sementara RT naik menjadi Rp1 juta, RW menjadi Rp1,25 juta, dan Badega Lembur (Linmas) Rp2 juta hingga Rp3 juta perbulan. “Doakan saja mudah-mudahan teralisasi,”pungkas Dedi.
Bupati Dedi menerangkan, pilkades di Purwakarta selalu digelar lebih cepat. Proses pilkades ini bahkan diklaim tercepat di Indonesia. Karena pagi hari pemilihan, malamnya langsung dilantik.
Sistem pemilihannya menggunakan beberapa TPS seperti halnya Pilkada. Setelah penghitungan suara, hasilnya dilaporkan ke camat dan langsung keluar SK dari bupati. Kebijakan sistem pilkades cepat ini salah satu alasannya untuk menghindari konflik.
"Proses pilkades yang lama menimbulkan celah konflik lebih besar. Saat ada penundaan, masyarakat berspekulasi untuk menekannya secara politik. Tapi, jika langsung dilantik, potensi konflik akan lebih kecil. Kalaupun ada yang tidak terima dengan hasil pilkades, mereka bisa langsung melaporkannya ke PTUN Bandung. Dan itu sah secara hukum,” paparnya, Kamis (24/11/2016).
Sementara selama ini pilkades di daerah lain dilakukan alot, warga desa dikumpulkan di satu daerah, lalu memilih di TPS yang sama sehingga prosesnya lama. Setelah itu proses penghitungan dan penurunan SK memerlukan waktu lebih lama.
Pilkades cepat yang dilakukan di Purwakarta ini yang kedua kalinya dilakukan. Tahun lalu pilkades serentak di ikuti Sebanyak 87 desa dan calon kepala desa terpilih langsung dilantik pada malam harinya.
“Saat itu pilkades berjalan lancar. Dari 87 desa hanya ada satu yang menggugatnya ke PTUN. Makanya, saya bikin satu SK untuk satu kades. Jadi, jika ada gugatan, tidak ada pengaruhnya pada (kades) yang lain. Tahun lalu gugatan itu kalah di pengadilan. Kami menang," ucapnya.
Selain itu di Kabupaten Purwakarta pun memiliki tradisi bagi Kades yang meninggal dunia akan segera ditentukan penggantinya tanpa ada Plt atau pun pemilihan ulang.
Pasalnya untuk mengisi kekosongan tersebut akan ditentukan dari hasil voting para tokoh desa yang tersebar di seluruh RW yang biasanya berjumlah 150 orang.
Pada tahun 2017 nanti rencananya Pemkab Purwakarta akan menaikan gaji para aparat kewilayahan, salah satunya Kades yang saat ini mendapat Rp4 juta naik menjadi Rp6 juta perbulan.
Sementara RT naik menjadi Rp1 juta, RW menjadi Rp1,25 juta, dan Badega Lembur (Linmas) Rp2 juta hingga Rp3 juta perbulan. “Doakan saja mudah-mudahan teralisasi,”pungkas Dedi.
(sms)