Jelang Demo 2 Desember, Warga Asing di Demak Diwaspadai
A
A
A
DEMAK - Ribuan warga negara asing yang tinggal di Jawa Tengah diduga menyalahgunakan visa kunjungan atau wisata. Selain memanfaatkan kunjungan itu untuk bekerja di berbagai sektor, keberadaan warga asing juga dikhawatirkan membawa ideologi baru. Karenanya menjelang aksi demo 2 Desember keberadaan warga negara asing tersebut diwaspadai.
Ketua Komisi A DPRD Jateng, Masruhan Samsuri, menyampaikan, pihaknya kini gencar mencari data akurat terkait keberadaan orang asing di Jateng. Apalagi, suhu politik dan keamanan di Indonesia saat ini tengah memanas, menyusul dengan isu makar dan demo bela Islam jilid III pada 2 Desember.
"Demak lokasinya sangat strategis sehingga itu berpotensial dimasuki orang asing. Apalagi juga ada faktor lain seperti budaya, bahkan kawin kontrak dan pengaruh limpahan orang asing dari Jepara," kata Masruhan saat inspeksi mendadak di Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak, Kamis (24/11/2016).
Menurutnya, pemerintah perlu meningkatkan langkah antisipasi terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan warga asing.
Mereka dikhawatirkan dapat memengaruhi stabilitas keamanan nasional karena mereka membawa paham dan ideologi yang belum tentu cocok dengan budaya Indonesia.
"Banyak orang asing pakai visa wisata, lha kok ternyata malah bekerja di sini. Kita harus mendisiplinkan mereka. Kita tidak melarang, silakan saja datang tetapi harus sesuai aturan," tegasnya.
Ketua Komisi A DPRD Jateng, Masruhan Samsuri, menyampaikan, pihaknya kini gencar mencari data akurat terkait keberadaan orang asing di Jateng. Apalagi, suhu politik dan keamanan di Indonesia saat ini tengah memanas, menyusul dengan isu makar dan demo bela Islam jilid III pada 2 Desember.
"Demak lokasinya sangat strategis sehingga itu berpotensial dimasuki orang asing. Apalagi juga ada faktor lain seperti budaya, bahkan kawin kontrak dan pengaruh limpahan orang asing dari Jepara," kata Masruhan saat inspeksi mendadak di Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak, Kamis (24/11/2016).
Menurutnya, pemerintah perlu meningkatkan langkah antisipasi terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan warga asing.
Mereka dikhawatirkan dapat memengaruhi stabilitas keamanan nasional karena mereka membawa paham dan ideologi yang belum tentu cocok dengan budaya Indonesia.
"Banyak orang asing pakai visa wisata, lha kok ternyata malah bekerja di sini. Kita harus mendisiplinkan mereka. Kita tidak melarang, silakan saja datang tetapi harus sesuai aturan," tegasnya.
(sms)