Ahok Klaim Mirip Nelson Mandela, Munarman: Lucu tetapi Bodoh
Ahok Klaim Mirip Nelson Mandela, Munarman: Lucu tetapi Bodoh
A
A
A
JAKARTA - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman angkat bicara soal klaim Basuki T Purnama Ahok yang mengatakan dirinya mirip Nelson Mandela.
"Pernyataan yang perlu dikritik, lucu tapi bodoh," kata Munarman dalam dialog publik bertajuk 'Pasca Ahok tersangka apa kata mereka?' di Warung Daun Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).
Munarman menerangkan, Nelson Mandela itu mayoritas yang ditindas minoritas rezim apartheid di Afrika Selatan. "Waktu itu tidak bisa warga asli Aftika Selatan jadi presiden. Dia ingin mengubah itu," terangnya.
Munarman pun heran, dengan kelakuan Ahok yang seperti itu, masih banyak warga Jakarta yang mendukungnya sebagai calon gubernur untuk maju dalam Pilkada DKI. "Dengan logika itu, rasanya tidak wajar masih ada saja yang mendukung," tegasnya. (Baca: Resmi, Ahok Tersangka Penistaan Agama)
Saat disinggung soal Aksi Bela Islam Jilid III yang akan digelar pada 2 Desember 2016 mendatang, Munarman menegaskan akan tetap dilaksanakan. (Baca juga: Jadi Tersangka, Ahok Merasa Bangga dan Top)
"Kita akan tetap menggelar aksi. Indonesia menjadi negara kekuasaan bukan negara hukum. GNPF-MUI dan umat Islam akan datang. Indonesia dari negara hukum menjadi negara kekuasaan," tutup.
"Pernyataan yang perlu dikritik, lucu tapi bodoh," kata Munarman dalam dialog publik bertajuk 'Pasca Ahok tersangka apa kata mereka?' di Warung Daun Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).
Munarman menerangkan, Nelson Mandela itu mayoritas yang ditindas minoritas rezim apartheid di Afrika Selatan. "Waktu itu tidak bisa warga asli Aftika Selatan jadi presiden. Dia ingin mengubah itu," terangnya.
Munarman pun heran, dengan kelakuan Ahok yang seperti itu, masih banyak warga Jakarta yang mendukungnya sebagai calon gubernur untuk maju dalam Pilkada DKI. "Dengan logika itu, rasanya tidak wajar masih ada saja yang mendukung," tegasnya. (Baca: Resmi, Ahok Tersangka Penistaan Agama)
Saat disinggung soal Aksi Bela Islam Jilid III yang akan digelar pada 2 Desember 2016 mendatang, Munarman menegaskan akan tetap dilaksanakan. (Baca juga: Jadi Tersangka, Ahok Merasa Bangga dan Top)
"Kita akan tetap menggelar aksi. Indonesia menjadi negara kekuasaan bukan negara hukum. GNPF-MUI dan umat Islam akan datang. Indonesia dari negara hukum menjadi negara kekuasaan," tutup.
(ysw)
Explore More