Warisan Diduga Jadi Pemicu Kakek Sumar Dibunuh Cucu Tirinya

Selasa, 15 November 2016 - 08:58 WIB
Warisan Diduga Jadi...
Warisan Diduga Jadi Pemicu Kakek Sumar Dibunuh Cucu Tirinya
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Motif pembunuhan sadis yang dilakukan cucu terhadap kakek tirinya di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) masih simpang siur.

Namun, dugaan sementara motifnya yakni, lantaran rebutan warisan atau pelaku merasa terancam karena akan dibunuh sang kakek.

Hal ini diungkapkan seorang tetangga korban, Agung (30) yang ditemui MNC Media di rumah sakit, Senin (14/11/2016) malam.

Menurut Agung, sekitar satu pekan lalu, para tetangga mendengar cek-cok antara korban Sumar (55) dengan Tiah (40), ibu pelaku pembunuhan Rokip bin Nain (22).

Tiah adalah anak tiri korban Sumar. Saat itu Tiah mendatangi korban di rumahnya Gang Hidayah, RT 18, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan bersama sang anak Rokip.

"Saat itu sih yang kami dengar sedikit-sedikit ada omongan warisan warisan gitu. Karena almarhumah istri Sumar itu ibu kandung Tiah. Almarhumah bernama Mani yang enam bulan lalu juga dibunuh di dalam rumahnya yang hingga kini polisi belum bisa menangkap pelakunya," ujar Agung.

Menurut Agung sejak Mei 2016 setelah istrinya meninggal, Sumar hidup sebatang kara di rumahnya. Setiap hari kesibukan sumar hanya berkebun di pekarangan miliknya yang tak jauh dari rumah.

"Pak Sumar orangnya baik. Ramah dan sopan. Ia sejak ditinggal istrinya hidup sebatang kara tanpa anak. Semua tetangga juga terkaget ko bisa cucu tirinya membunuh secara kejam," katanya.

Sementara itu, sesuai hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan penyidik. Rokip mengaku nekat membunuh sang kakek tirinya lantaran pernah diancam sang kakek akan dibunuh jika terus minta jatah warisan dari mendiang neneknya.

"Ini pengakuan korban yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Jadi sekitar satu sampai dua pekan lalu, pelaku mengaku pernah diancam sang kakek jika minta jatah warisan dari mendiang sang nenak akan dibunuh. Bahkan sang kakek juga bilang bahwa jika kamu mau mati seperti nenekmu tinggal tunggu waktu saja," ujar Kasat Reskrim Polres Kobar AKP Guntur T.B di Mapolres.

Jadi ada dugaan yang membunuh nenek Mani pada Mei 2016 adalah sang suami sendiri yakni Sumar. Hingga kini polisi masih belum bisa mengungkap pembunuhan nenek Mani meski sudah enam bulan berlalu kasusnya.

"Itu pengakuan pelaku Rokip. Tapi bisa saja pembunuh nenek Mani itu memang suaminya Sumar. Sebab kasus pembunuhan nenek Mani kala itu yang menangani Polsek Arsel. Memang waktu itu saya lihat sendiri agak janggal. Seluruh perhiasan sang nenak disikat habis sama pelaku," terangnya.

"Dan yang diobrak abrik hanya lemari sang nenek, tempat lain tidak. Dugaan kuat memang pelaku mengetahui seluk beluk isi rumah. Namun pengakuan Rokip ini masih diselidiki penyidik. Sebab Sumar juga sudah meninggal jadi sulit untuk membuktikan siap sebenarnya pembunun nenek Mani," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0729 seconds (0.1#10.140)