Siswi SMP Mengaku Digilir di Gedung Kosong
A
A
A
MEDAN - Seorang siswi SMP berinisial M (14), warga Jalan Medan-Binjai, KecamatanMedan Sunggal, Sumatera Utara, mengaku diperkosa empat orang secara bergiliran di sebuah gedung kosong di Jalan Medan-Binjai. Korban mengatakan aksi pemerkosaan bergiliran itu terjadi setelah berkenalan melalui Facebook dengan salah satu pelaku berinisial FR.
Rabu (9/11/2016), Kapolsek Medan Sunggal Kompol Daniel Marunduri mengatakan, setelah sekian lama berteman dan intens komunikasi via Facebook, tersangka FR pun mengajak korban untuk bertemu dan korban menyetujuinya.
FR kemudian menjemput korban dengan mengendarai sepeda motor. Selanjutnya, kedua ABG itu jalan-jalan menyusuri seputaran Jalan Medan-Binjai. Di tengah perjalanan, FR membelokkan sepeda motornya ke kompleks gedung kosong yang berada di kawasan tersebut.
Korban sempat protes, namun pelaku FR berhasil meyakinkan korban. Sesampai di dalam gedung, korban melihat ada tiga ABG lainnya yang diketahui rekan pelaku FR. Mereka langsung membekap korban dan melucuti pakaian korban hingga terjadi pemerkosaan secara bergiliran oleh pelaku.
Seusai menggilir korban, FR lalu mengantarkan siswi SMP itu ke jalan menuju rumahnya. Lantaran takut, korban tidak langsung pulang ke rumah. "Korban sempat berbohong kepada orangtuanya saat ditanya dan menyebut dirinya baru saja pulang usai jalan-jalan bersama teman-teman sekolahnya," ujar Kapolsek.
Namun, lantaran merasa bersalah, korban akhirnya menceritakan peristiwa pahit yang dialami kepada orangtuanya. Mendengar cerita anaknya itu, orangtua korban shock berat dan menceritakan peristiwa itu kepada keluarganya yang lain.
Keluarga korban kemudian mencari para pelaku yang ternyata tinggal tak jauh dari rumah korban, lalu mengamankannya dan menyerahkannya ke polisi. Keempat pelaku tersebut masing-masing berinisial FR, HO, RO, dan RI.
"Setelah pihak keluarga berhasil mengamankan keempat orang itu, para pelaku pun diserahkan ke polisi. Saat ini prosesnya masih dalam pemeriksaan. Apakah benar atau tidak semuanya masih dalam pemeriksaan, apalagi terduga pelaku masih berstatus di bawah umur," ujarnya.
Rabu (9/11/2016), Kapolsek Medan Sunggal Kompol Daniel Marunduri mengatakan, setelah sekian lama berteman dan intens komunikasi via Facebook, tersangka FR pun mengajak korban untuk bertemu dan korban menyetujuinya.
FR kemudian menjemput korban dengan mengendarai sepeda motor. Selanjutnya, kedua ABG itu jalan-jalan menyusuri seputaran Jalan Medan-Binjai. Di tengah perjalanan, FR membelokkan sepeda motornya ke kompleks gedung kosong yang berada di kawasan tersebut.
Korban sempat protes, namun pelaku FR berhasil meyakinkan korban. Sesampai di dalam gedung, korban melihat ada tiga ABG lainnya yang diketahui rekan pelaku FR. Mereka langsung membekap korban dan melucuti pakaian korban hingga terjadi pemerkosaan secara bergiliran oleh pelaku.
Seusai menggilir korban, FR lalu mengantarkan siswi SMP itu ke jalan menuju rumahnya. Lantaran takut, korban tidak langsung pulang ke rumah. "Korban sempat berbohong kepada orangtuanya saat ditanya dan menyebut dirinya baru saja pulang usai jalan-jalan bersama teman-teman sekolahnya," ujar Kapolsek.
Namun, lantaran merasa bersalah, korban akhirnya menceritakan peristiwa pahit yang dialami kepada orangtuanya. Mendengar cerita anaknya itu, orangtua korban shock berat dan menceritakan peristiwa itu kepada keluarganya yang lain.
Keluarga korban kemudian mencari para pelaku yang ternyata tinggal tak jauh dari rumah korban, lalu mengamankannya dan menyerahkannya ke polisi. Keempat pelaku tersebut masing-masing berinisial FR, HO, RO, dan RI.
"Setelah pihak keluarga berhasil mengamankan keempat orang itu, para pelaku pun diserahkan ke polisi. Saat ini prosesnya masih dalam pemeriksaan. Apakah benar atau tidak semuanya masih dalam pemeriksaan, apalagi terduga pelaku masih berstatus di bawah umur," ujarnya.
(zik)