Warga Keluhkan Bau Busuk Limbah dari Pabrik Tempe
A
A
A
PANGANDARAN - Warga Dusun Garunggang RT 07/02 Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang mengeluhkan bau busuk limbah pembuangan pabrik tempe. Pasalnya jalur pembuangan limbah yang menggunakan pipa tersebut pecah akibat tergilas mobil.
Salah satu warga setempat Wiwin (56), mengatakan, kejadian tersebut terjadi hampir satu bulan sehingga warga setempat merasa tidak nyaman karena baunya mengganggu ke warga setempat dan mengancam kesehatan.
"Kalau limbah tumpah di pertengahaan perjalanan pembuangan, bau busuk pun terhirup warga sehingga warga setempat sering mual dan tidak enak makan," kata Wiwin.
Masih dikatakan Wiwin, jalur pipa pembuangan limbah pabrik tempe yang dibuang ke sungai tersebut juga berbarengan dengan limbah rumah tangga warga, sehingga jalur pipa mudah mampet dan penuh.
Sementara pemilik pabrik tempe Sehati, Mamah (60), mengatakan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk tidak terjadi pencemaran dari sisa limbah pabrik miliknya.
"Saya siap memperbaiki jalur pembuangan limbah pabrik tempe milik saya, namun karena jalur pipa pembuangan limbah banyak warga yang ikut jangan saya saja yang harus bertanggung jawab," singkatnya.
Sementara Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Pangandaran Erik Krisna Yudha mengaku sudah menerima laporan dari warga terkena dampak.
"Kami sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pabrik tempe dan di lokasi tersebut tercium bau busuk dari limbah pembuangan pabrik yang bocor sebelum ke pembuangan," pungkasnya.
Erik mengaku pihaknya telah memanggil pemilik pabrik dan pemilik pun siap untuk memperbaiki jalur pembuangan limbah yang bocor.
Salah satu warga setempat Wiwin (56), mengatakan, kejadian tersebut terjadi hampir satu bulan sehingga warga setempat merasa tidak nyaman karena baunya mengganggu ke warga setempat dan mengancam kesehatan.
"Kalau limbah tumpah di pertengahaan perjalanan pembuangan, bau busuk pun terhirup warga sehingga warga setempat sering mual dan tidak enak makan," kata Wiwin.
Masih dikatakan Wiwin, jalur pipa pembuangan limbah pabrik tempe yang dibuang ke sungai tersebut juga berbarengan dengan limbah rumah tangga warga, sehingga jalur pipa mudah mampet dan penuh.
Sementara pemilik pabrik tempe Sehati, Mamah (60), mengatakan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk tidak terjadi pencemaran dari sisa limbah pabrik miliknya.
"Saya siap memperbaiki jalur pembuangan limbah pabrik tempe milik saya, namun karena jalur pipa pembuangan limbah banyak warga yang ikut jangan saya saja yang harus bertanggung jawab," singkatnya.
Sementara Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Pangandaran Erik Krisna Yudha mengaku sudah menerima laporan dari warga terkena dampak.
"Kami sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pabrik tempe dan di lokasi tersebut tercium bau busuk dari limbah pembuangan pabrik yang bocor sebelum ke pembuangan," pungkasnya.
Erik mengaku pihaknya telah memanggil pemilik pabrik dan pemilik pun siap untuk memperbaiki jalur pembuangan limbah yang bocor.
(nag)