Gas Kimia Bocor, Puluhan Warga Purwakarta Keracunan
A
A
A
PURWAKARTA - Puluhan warga Kp Ciroyom, RT 03/05 Desa Cicadas, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta mengalami keracunan, Selasa (1/11/2016). Para warga tersebut diduga menghirup gas kimia yang bocor dari PT South Pacific Viscos (SPV) yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.
Meskipun tidak sempat menelan korban jiwa, namun insiden yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB pagi itu cukup menggemparkan. Karena warga yang menjadi korban keracunan terus berjatuhan dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Dari beberapa korban yang dibawa ke rumah sakit, banyak diantaranya adalah anak-anak.
"Terdata ada sedikitnya 42 orang korban yang sudah dilarikan ke rumah sakit dan klinik terdekat," kata Kapolres Purwakarta AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko.
Seperti diketahui PT South Pacific Viscos merupakan perusahaan PMA yang bergerak dibidang industri tekstil. Kebocoran gas kimia yang mengeluarkan racun ini terjadi itu bukan kali pertama. Warga setempat mengaku selalu ada korban keracunan setiap terjadi kebocoran.
Berdasarkan pengamatan dari 42 orang tersebut, tiga orang diantaranya dalam kondisi kritis. Mereka terpaksa harus dibawa ke RS Siloam Purwakarta untuk penanganan lebih lanjut. Sementara sisanya dibawa dan dirawat di klinik milik pabrik.
Dari pantauan di lapangan, kebocoran gas kimia dari pabrik itu membuat aparat kepolisian dan warga setempat, termasuk pemerintah setempat kewalahan. Selain mengevakuasi orang dewasa, petugas juga melakukan evakuasi sekitar 31 siswa PAUD. "Mereka juga terkena dampak, dan turut diamankan ke ruangan pabrik," kata Kapolres.
Saat ini pihaknya memastikan tim dari Polres Purwakarta sudah melakukan olah TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu pihaknya juga terus memantau kesehatan dari para korban keracunan.
"Kami pastikan menjelang siang situasi warga sudah aman terkendali. Dari pihak perusahaan langsung turun dan memperbaiki pipa gas yang bocor dan dinyatakan aman," katanya.
Sementara itu, salah seorang korban Wawan Mulyana (34) mengaku warga yang menghirup gas beracun itu rata-rata mengalami gejala keracunan seperti pusing dan mual. Saat kejadian warga sedang berativitas di rumah, tiba-tiba menghirup udara yang tidak sedap.
"Ini bukan kejadian pertama. Tolong kami. Mau sampai kapan terus seperti ini," keluhnya saat ditemui di ruang perawatan kelinik milik PT SPV.
Hingga berita ini diturunkan KORAN SINDO belum mendapat tanggapan resmi dari PT South Pacific Viscos. Hingga kini belum ada solusi untuk menengahi persoalan pencemaran lingkungan yang disebabkan dari perusahaan terbesar yang ada di Purwakarta itu.
Meskipun tidak sempat menelan korban jiwa, namun insiden yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB pagi itu cukup menggemparkan. Karena warga yang menjadi korban keracunan terus berjatuhan dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Dari beberapa korban yang dibawa ke rumah sakit, banyak diantaranya adalah anak-anak.
"Terdata ada sedikitnya 42 orang korban yang sudah dilarikan ke rumah sakit dan klinik terdekat," kata Kapolres Purwakarta AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko.
Seperti diketahui PT South Pacific Viscos merupakan perusahaan PMA yang bergerak dibidang industri tekstil. Kebocoran gas kimia yang mengeluarkan racun ini terjadi itu bukan kali pertama. Warga setempat mengaku selalu ada korban keracunan setiap terjadi kebocoran.
Berdasarkan pengamatan dari 42 orang tersebut, tiga orang diantaranya dalam kondisi kritis. Mereka terpaksa harus dibawa ke RS Siloam Purwakarta untuk penanganan lebih lanjut. Sementara sisanya dibawa dan dirawat di klinik milik pabrik.
Dari pantauan di lapangan, kebocoran gas kimia dari pabrik itu membuat aparat kepolisian dan warga setempat, termasuk pemerintah setempat kewalahan. Selain mengevakuasi orang dewasa, petugas juga melakukan evakuasi sekitar 31 siswa PAUD. "Mereka juga terkena dampak, dan turut diamankan ke ruangan pabrik," kata Kapolres.
Saat ini pihaknya memastikan tim dari Polres Purwakarta sudah melakukan olah TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu pihaknya juga terus memantau kesehatan dari para korban keracunan.
"Kami pastikan menjelang siang situasi warga sudah aman terkendali. Dari pihak perusahaan langsung turun dan memperbaiki pipa gas yang bocor dan dinyatakan aman," katanya.
Sementara itu, salah seorang korban Wawan Mulyana (34) mengaku warga yang menghirup gas beracun itu rata-rata mengalami gejala keracunan seperti pusing dan mual. Saat kejadian warga sedang berativitas di rumah, tiba-tiba menghirup udara yang tidak sedap.
"Ini bukan kejadian pertama. Tolong kami. Mau sampai kapan terus seperti ini," keluhnya saat ditemui di ruang perawatan kelinik milik PT SPV.
Hingga berita ini diturunkan KORAN SINDO belum mendapat tanggapan resmi dari PT South Pacific Viscos. Hingga kini belum ada solusi untuk menengahi persoalan pencemaran lingkungan yang disebabkan dari perusahaan terbesar yang ada di Purwakarta itu.
(sms)