Tiga Karyawan Tambang Emas di Papua Diculik Pria Bersenjata
A
A
A
NABIRE - Tiga orang karyawan tambang emang PT Kristani di kabupaten Nabire Papua, dilaporkan diculik oleh orang tak dikenal, pada Senin 24 Oktober 2016, sekitar pukul 21.00 WIT.
Masing-masing karyawan yang diculik adalah Waseng, Hartono dan Doni. Ketiganya diculik dari rumah kos milik Sdr Boy yang beralamat di Jalan CH Martatiahau, Kalibobo, Nabire, Papua.
Menurut keterangan salah seorang saksi, kejadian bermula ketika ketiganya sedang berada di kos-kosan. Kemudian datang seorang mandor perusahaan berinisial AR bersama lima orang menggunakan senjata laras panjang dan berpakaian preman.
"Mereka langsung menodongkan senjata dan membawa paksa dua dari tiga karyawan, masing-masing Waseng dan Hartono. Mereka dibawa dengan menggunakan mobil Extrada warna hitam DS 1843 K," katanya, Selasa (25/10/2016).
Pria yang minta namanya dirahasiakan ini menambahkan, setelah mengambil paksa dua karyawan itu. Tak berselang lama, kelompok AR Cs kembali ke rumah kos dan menjemput karyawan lainnya yang bernama Doni.
"Para penghuni kos sempat menanyakan kepada para pelaku kenapa karyawan-karyawan tersebut dibawa dengan paksa. Namun pelaku dan komplotannya malah memarahi para penghuni kos," jelasnya.
Diduga, penculikan ketiga karyawan ini ada kaitannya dengan dugaan pencurian sejumlah alat pada alat berat Exafator milik perusahaan berupa kontroler dan monitor, di mana mereka dituduh melakukannya.
"Saya dapat info katanya mereka bertiga dituduh curi barang-barang dari exafator (alat berat) milik perusahaan, namun tidak terbukti dan sudah ditangani oleh Polsek Nabire," ungkapnya.
Saksi juga mengenal para penculik karyawan tersebut di mana beberapa diantaranya adalah Sdr Sudir yang merupakan sopir dari AR pimpinan perusahaan, dan yang menggunakan senjata api laras panjang diduga kuat adalah oknum TNI.
Atas kejadian tersebut, para saksi mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Nabire dan membuat laporan.
Dan dari keterangan pihak kepolisian, para saksi diharapkan dapat bersabar 1x24 jam. Apabila korban tidak pulang, agar para saksi dapat segera melaporkan kembali ke pihak kepolisian untuk diproses hukum lebih lanjut.
Sementara itu, dari informasi yang didapatkan di lapangan, pihak perusahaan PT Kristani yang merupakan perusahaan penambang emas di daerah Kabupaten Nabire merupakan perusahaan milik Sdr Arif.
Perusahaan ini telah beroperasi di lokasi tambang kurang lebih tiga tahun. Sebagai tenaga pengamanan, perusahaan ini juga menggunakan jasa TNI bersenjata lengkap. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi kepolisian.
Masing-masing karyawan yang diculik adalah Waseng, Hartono dan Doni. Ketiganya diculik dari rumah kos milik Sdr Boy yang beralamat di Jalan CH Martatiahau, Kalibobo, Nabire, Papua.
Menurut keterangan salah seorang saksi, kejadian bermula ketika ketiganya sedang berada di kos-kosan. Kemudian datang seorang mandor perusahaan berinisial AR bersama lima orang menggunakan senjata laras panjang dan berpakaian preman.
"Mereka langsung menodongkan senjata dan membawa paksa dua dari tiga karyawan, masing-masing Waseng dan Hartono. Mereka dibawa dengan menggunakan mobil Extrada warna hitam DS 1843 K," katanya, Selasa (25/10/2016).
Pria yang minta namanya dirahasiakan ini menambahkan, setelah mengambil paksa dua karyawan itu. Tak berselang lama, kelompok AR Cs kembali ke rumah kos dan menjemput karyawan lainnya yang bernama Doni.
"Para penghuni kos sempat menanyakan kepada para pelaku kenapa karyawan-karyawan tersebut dibawa dengan paksa. Namun pelaku dan komplotannya malah memarahi para penghuni kos," jelasnya.
Diduga, penculikan ketiga karyawan ini ada kaitannya dengan dugaan pencurian sejumlah alat pada alat berat Exafator milik perusahaan berupa kontroler dan monitor, di mana mereka dituduh melakukannya.
"Saya dapat info katanya mereka bertiga dituduh curi barang-barang dari exafator (alat berat) milik perusahaan, namun tidak terbukti dan sudah ditangani oleh Polsek Nabire," ungkapnya.
Saksi juga mengenal para penculik karyawan tersebut di mana beberapa diantaranya adalah Sdr Sudir yang merupakan sopir dari AR pimpinan perusahaan, dan yang menggunakan senjata api laras panjang diduga kuat adalah oknum TNI.
Atas kejadian tersebut, para saksi mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Nabire dan membuat laporan.
Dan dari keterangan pihak kepolisian, para saksi diharapkan dapat bersabar 1x24 jam. Apabila korban tidak pulang, agar para saksi dapat segera melaporkan kembali ke pihak kepolisian untuk diproses hukum lebih lanjut.
Sementara itu, dari informasi yang didapatkan di lapangan, pihak perusahaan PT Kristani yang merupakan perusahaan penambang emas di daerah Kabupaten Nabire merupakan perusahaan milik Sdr Arif.
Perusahaan ini telah beroperasi di lokasi tambang kurang lebih tiga tahun. Sebagai tenaga pengamanan, perusahaan ini juga menggunakan jasa TNI bersenjata lengkap. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi kepolisian.
(san)