Tabrakan Maut Toyota Agya VS KA Sri Bilah, Satu Tewas
A
A
A
PERBAUNGAN - Perlintasan kereta api tak berpalang pintu kembali menyebabkan kecelakaan maut. Kali ini antara mobil Toyota Agya BK 1913 MS dengan KA Sri Bilah tujuan Medan.
Tabrakan yang terjadi di perlintasan tanpa palang pintu, Lingkungan I, Kelurahan Melati I, Kecamatan Perbaungan, Minggu 9 Oktober 2016, itu mengakibatkan pengendara mobil Habibah Sri Rezeki (45) tewas.
Kasubag Humas Polres Sergai AKP Jasmoro mengungkapkan, dalam insiden maut yang terjadi sekitar pukul 22.30 WIB tersebut, satu orang meninggal dunia, dan lainnya luka-luka.
“Korban masih hidup sewaktu evakuasi dari TKP, namun nyawa korban tak bisa diselamatkan selang beberapa saat dirawat di RS Melati,” ungkapnya, di Sei Rampah, Senin (10/10/2016).
Selain korban, empat anaknya pun mengalami cidera. Mereka pun kini dirawat di RS Melati, Perbaungan. Masing-masing korban selamat dan luka itu adalah Dedi Merdeka (31), Tasmirah (8), Redadi Kunawah (15), dan Azzahra (11).
Dedi menyebutkan, mereka datang dari Kota Tebing Tinggi menuju Medan. "Karena ada proyek pengecoran perlintasan KA di Desa Pasar Bengkel, Perbaungan, mereka pun mengambil jalur alternatif lewat Simpang Obang-abing tembus ke Melati," jelasnya.
Setiba di TKP, korban tidak memperhitungkan KA Sri Bilah yang meluncur dari arah Stasiun Perbaungan.
“Aku cukup kaget, ada suara dentuman dua kali. Ternyata ada mobil yang kena di perlintasan,” kata Buyung Fakhruddin Nasution (44), warga yang rumahnya persis di samping perlintasan.
Akibat tabrakan itu, mobil mengalami ringsek. Bahkan sempat terseret sejauh belasan meter dari perlintasan. Warga yang mengetahui tabrakan itu segera berdatangan ke lokasi dan menghubungi pihak Sat Lantas Polres Sergai.
Tabrakan yang terjadi di perlintasan tanpa palang pintu, Lingkungan I, Kelurahan Melati I, Kecamatan Perbaungan, Minggu 9 Oktober 2016, itu mengakibatkan pengendara mobil Habibah Sri Rezeki (45) tewas.
Kasubag Humas Polres Sergai AKP Jasmoro mengungkapkan, dalam insiden maut yang terjadi sekitar pukul 22.30 WIB tersebut, satu orang meninggal dunia, dan lainnya luka-luka.
“Korban masih hidup sewaktu evakuasi dari TKP, namun nyawa korban tak bisa diselamatkan selang beberapa saat dirawat di RS Melati,” ungkapnya, di Sei Rampah, Senin (10/10/2016).
Selain korban, empat anaknya pun mengalami cidera. Mereka pun kini dirawat di RS Melati, Perbaungan. Masing-masing korban selamat dan luka itu adalah Dedi Merdeka (31), Tasmirah (8), Redadi Kunawah (15), dan Azzahra (11).
Dedi menyebutkan, mereka datang dari Kota Tebing Tinggi menuju Medan. "Karena ada proyek pengecoran perlintasan KA di Desa Pasar Bengkel, Perbaungan, mereka pun mengambil jalur alternatif lewat Simpang Obang-abing tembus ke Melati," jelasnya.
Setiba di TKP, korban tidak memperhitungkan KA Sri Bilah yang meluncur dari arah Stasiun Perbaungan.
“Aku cukup kaget, ada suara dentuman dua kali. Ternyata ada mobil yang kena di perlintasan,” kata Buyung Fakhruddin Nasution (44), warga yang rumahnya persis di samping perlintasan.
Akibat tabrakan itu, mobil mengalami ringsek. Bahkan sempat terseret sejauh belasan meter dari perlintasan. Warga yang mengetahui tabrakan itu segera berdatangan ke lokasi dan menghubungi pihak Sat Lantas Polres Sergai.
(san)