Marwah Daud Diminta Perintahkan Pengikut Dimas Kanjeng Pulang

Kamis, 06 Oktober 2016 - 19:00 WIB
Marwah Daud Diminta...
Marwah Daud Diminta Perintahkan Pengikut Dimas Kanjeng Pulang
A A A
PROBOLINGGO - DPRD Jatim mendesak Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim segera memberikan arahan agar para pengikut segera pulang ke kampung halamannya. Langkah ini untuk merespon ratusan para pengikut Dimas Kanjeng yang hingga saat ini terus bertahan di padepokan.

Pascapenangkapan polisi, ribuan pengikut Dimas Kanjeng yang bermukim di tenda penampungan berangsur-angsur telah meninggalkan padepokan di Desa Wangkal Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Pada rekonstruksi pembunuhan Abdul Gani (24) Oktober lalu, berdasar data yang dihimpun Kecamatan Gading para pengikut berkurang menjadi 86 orang.

Namun tiga hari kemudian, para pengikut Dimas Kanjeng ini kembali berdatangan ke padepokan. Saat DPRD Jatim mengunjungi padepokan, para pengikut Dimas Kanjeng ini membengkak menjadi 240 orang.

"Kami meminta Marwah Daud Ibrahim segera memberikan arahan kepada para pengikut padepokan. Selama ini mereka masih bertahan, datang dan pergi secara bergantian. Mereka menggantungkan perintah dari Marwah Daud Ibrahim," kata anggota Komisi A DPRD Jatim, Muzammil Syafi'i usai inspeksi mendadak di Padepokan Dimas Kanjeng.

Menurut Muzammil, yang juga Ketua Fraksi NasDem, untuk mengatasi persoalan kemanusian yang dialami para pengikut Dimas Kanjeng ini diperlukan campur tangan Pemprov Jatim untuk memulangkan ke kampung halamannya.

Pendekatan persuasif dilakukan agar para pengikut yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini pulang dengan kesadarannya sendiri.

"Kami minta kepada MUI untuk segera menentukan fatwa tentang benar tidaknya ubudiyah atau ajaran yang diterapkan dan aktifitas rutin di padepokan. sehingga tidak ada lagi kegiatan yang menyimpang dari ajaran yang benar," kata Muzammil.

Sementara itu, sejumlah pengikut Dimas Kanjeng yang berdialog dengan para wakil rakyat mengungkapkan tekadnya untuk tetap bertahan di padepokan.

Selain berdialog, keinginan para pengikut Dimas Kanjeng ini juga disampaikan melalui pesan tertulis di kertas kardus. Mereka tidak akan pulang tanpa ada perintah dari Ketua Yayasan Padepokan.

"Kami minta agar pemerintah tidak arogan dengan melakukan pemaksaan pemulangan. Kami tidak akan meninggalkan padepokan tanpa ada perintah dari Ketua Yayasan. Kami yakin Dimas Kanjeng Taat Pribadi tidak bersalah, baik itu dalam kasus pembunuhan maupun tindak penipuan penggandaan uang," kata Yono, seorang pengikut setia Dimas Kanjeng.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1233 seconds (0.1#10.140)