Sungai Jenes Meluap, Dua Kelurahan Terendam Banjir di Solo

Rabu, 05 Oktober 2016 - 00:52 WIB
Sungai Jenes Meluap,...
Sungai Jenes Meluap, Dua Kelurahan Terendam Banjir di Solo
A A A
SOLO - Banjir mendadak melanda kelurahan Bumi dan Kelurahan Pajang di Kecamatan Laweyan, Solo, tadi malam. Sungai Jenes yang mengalir di kedua wilayah itu mendadak meluap. Anak sungai yang bermuara di Sungai Bengawan Solo ini airnya melimpah setelah terjadi hujan deras di lereng Gunung Merapi.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo Gatot Sutanto mengatakan, air meluap dua jam berselang setelah hujan di Kota Solo mereda. Banjir datang karena kiriman dari hulu sungai Jenes di Boyolali. Meski hujan di Kota Solo mereda, namun di daerah yang lebih tinggi masih hujan deras.

“Sebagian air sudah masuk ke rumah warga. Saat ini ketinggiannya mencapai satu meter," kata Gatot Sutanto ketika dihubungi, Selasa (4/10/2016) malam.

Untuk kelurahan Bumi yang terkena dampaknya yakni RW 5. Sedangkan kelurahan Pajang yang terkena dampak yakni RW 10 dan RW 14. Sejauh ini terdapat 55 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Namun diperkirakan masih bertambah mengingat pendataan masih terus dilakukan.

Guna penanganan banjir, BPBD menyiapkan tiga tim yang diturunkan langsung. Termasuk perlengkapan empat perahu karet guna mengevakuasi warga. Di samping itu tiga pompa juga disiapkan untuk penanganan banjir.

Dirinya menghimbau agar warga tetap waspada karena cuaca masih tidak menentu. Sehingga potensi adanya banjir kiriman dari luar kota kemungkinan ada.

Koordinator Perawatan dan Pengoperasian pompa air Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Purwoko menyatakan, pintu air Joyontakakan dan Pucangsawit saat ini masih aman. Namun, yang harus diwaspadai yakni aliran Kali Anyar yang mendapat kiriman air dari Boyolali karena informasinya lereng gunung masih hujan. Sedangkan pintu air Joyontakakan saat ini air baru naik setinggi satu meter, sehingga pintu air belum ditutup.

"Nanti kalau sudah 2,5 meter baru ditutup dan pompanya dihidupkan,” ungkap Purwoko. Sementara, di pintu air Pucangsawit ketinggiannya sudah dua meter. Namun batas di sana lima meter baru dinyatakan siaga.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7342 seconds (0.1#10.140)