Kapal Patroli Bea Cukai Meledak, Empat Petugas Terluka
A
A
A
BATAM - Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai berduka setelah kapal patroli (KP) 15025 meledak di perairan Tanjung Sengkuang, pada Rabu 28 September 2016 malam.
Akibat kejadian ini, empat orang petugas yang berada di dalam kapal terluka. Di antara korban ada Muhammad Israni yang merupakan komandan patroli dan juga sebagai nahkoda kapal.
Selain itu, ada Ahmad Mualam sebagai asisten kapten kapal, Imron Wahyudi sebagai kepala kamar mesin, dan Andrie Sudirman sebagai pramubakti kapal.
Kepala Kantor Bea dan Cukai Noegroho Wahyu mengatakan, pihaknya berduka atas musibah meledaknya KP 15025. "Kami keluarga besar Bea dan Cukai berduka," kata Noegroho, di lantai tiga kantor Bea dan Cukai, Kamis (29/9/2016).
Dilanjutkan dia, kapal 15025 yang meledak akan bertolak dari pangkalan di Sekupang. Saat kapal melintas di perairan Tanjung Sengkuang, kapal tersebut tiba-tiba meledak.
"Ledakan itu berasal dari tangki bahan bakar minyak (BBM) kapal. Mendengar ledakan kapal ini, keempat petugas yang ada di kapal melompat ke laut," terangnya.
Menurutnya, ledakan kapal itu musibah. Semua kapal patroli telah bertindak sesuai dengan SOP yang ada. Selain itu, kapal tersebut juga masih baru dengan tahun pembuatan kapal 2010.
Kapal itu juga perawatannya sangat baik dan terbuat dari fiber, serta memiliki tiga mesin masing-masing mesin 200 PK.
"Makanya kejadian ini kita menganggap musibah, karena sebelum patroli semua kapal melalui prosedur SOP dan pemeriksaan," tegasnya.
Saat terjadi ledakan, Ahmad, Imron dan Andrie berdiri di atas tangki BBM. Akibatnya, tiga petugas mengalami luka ringan dan satu petugas mengalami luka serius.
"Saat tangki BBM meledak ketiganya terpental, sedangkan Israni sedang membawa kapal dengan posisi lebih tinggi. Melihat tiga temannya berada di laut, Israni juga akhirnya melompat ke laut karena kapal sudah terbakar," bebernya.
Akibat kejadian ini, empat orang petugas yang berada di dalam kapal terluka. Di antara korban ada Muhammad Israni yang merupakan komandan patroli dan juga sebagai nahkoda kapal.
Selain itu, ada Ahmad Mualam sebagai asisten kapten kapal, Imron Wahyudi sebagai kepala kamar mesin, dan Andrie Sudirman sebagai pramubakti kapal.
Kepala Kantor Bea dan Cukai Noegroho Wahyu mengatakan, pihaknya berduka atas musibah meledaknya KP 15025. "Kami keluarga besar Bea dan Cukai berduka," kata Noegroho, di lantai tiga kantor Bea dan Cukai, Kamis (29/9/2016).
Dilanjutkan dia, kapal 15025 yang meledak akan bertolak dari pangkalan di Sekupang. Saat kapal melintas di perairan Tanjung Sengkuang, kapal tersebut tiba-tiba meledak.
"Ledakan itu berasal dari tangki bahan bakar minyak (BBM) kapal. Mendengar ledakan kapal ini, keempat petugas yang ada di kapal melompat ke laut," terangnya.
Menurutnya, ledakan kapal itu musibah. Semua kapal patroli telah bertindak sesuai dengan SOP yang ada. Selain itu, kapal tersebut juga masih baru dengan tahun pembuatan kapal 2010.
Kapal itu juga perawatannya sangat baik dan terbuat dari fiber, serta memiliki tiga mesin masing-masing mesin 200 PK.
"Makanya kejadian ini kita menganggap musibah, karena sebelum patroli semua kapal melalui prosedur SOP dan pemeriksaan," tegasnya.
Saat terjadi ledakan, Ahmad, Imron dan Andrie berdiri di atas tangki BBM. Akibatnya, tiga petugas mengalami luka ringan dan satu petugas mengalami luka serius.
"Saat tangki BBM meledak ketiganya terpental, sedangkan Israni sedang membawa kapal dengan posisi lebih tinggi. Melihat tiga temannya berada di laut, Israni juga akhirnya melompat ke laut karena kapal sudah terbakar," bebernya.
(san)