Gali Parit, Yudi Tersambar Petir
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Nahas dialami Yudi Miharja (27), warga Desa Balai Butar, Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI) Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Ia meninggal dunia setelah dirawat selama satu malam di RS Ar Bunda Kota Lubuklinggau karena tersambar petir saat menggali parit di kebun miliknya.
Petani kopi desa setempat ini mengalami luka bakar hampir seluruh bagian tubuh korban. Luka paling parah di bagian pinggang sampai ke kaki.
Linda (23) istri korban, menjelaskan suami tercintanya tersambar petir saat menggali parit di kebun kopi, Sabtu (24/9/2016). Cuaca kala itu sedang hujan
"Memang ada bunyi petir beberapa kali, tiba-tiba suami saya teriak, setelah dilihat dia disambar petir. Awalnya dia masih sadar karena dia yang nyuruh saya memanggil keluarga dan bawa ke rumah sakit," ujarnya, Minggu (25/9/2016).
Setelah itu, dirinya langsung lari sekencang-kencangnya ke desa tempat tinggal mereka untuk meminta bantun sanak saudara membawa korban ke rumah sakit di Lubuklinggau.
Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan SBI Kurniawan yang ikut mendampingi keluarga ke rumah sakit menambahkan, korban telah dirawat selama satu malam yakni dari Sabtu (24/9) pukul 19.00 WIB, kemudian meninggal dunia pada Minggu (25/9) pukul 14.00 WIB.
"Jarak dari kebun ke Desa Bali Butar hampir satu jam, sedangkan dari desa menuju ke rumah sakit juga cukup jauh. Saat kita bawa korban masih dalam keadaan sadar, tapi Allah berkehendak lain."
Petani kopi desa setempat ini mengalami luka bakar hampir seluruh bagian tubuh korban. Luka paling parah di bagian pinggang sampai ke kaki.
Linda (23) istri korban, menjelaskan suami tercintanya tersambar petir saat menggali parit di kebun kopi, Sabtu (24/9/2016). Cuaca kala itu sedang hujan
"Memang ada bunyi petir beberapa kali, tiba-tiba suami saya teriak, setelah dilihat dia disambar petir. Awalnya dia masih sadar karena dia yang nyuruh saya memanggil keluarga dan bawa ke rumah sakit," ujarnya, Minggu (25/9/2016).
Setelah itu, dirinya langsung lari sekencang-kencangnya ke desa tempat tinggal mereka untuk meminta bantun sanak saudara membawa korban ke rumah sakit di Lubuklinggau.
Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan SBI Kurniawan yang ikut mendampingi keluarga ke rumah sakit menambahkan, korban telah dirawat selama satu malam yakni dari Sabtu (24/9) pukul 19.00 WIB, kemudian meninggal dunia pada Minggu (25/9) pukul 14.00 WIB.
"Jarak dari kebun ke Desa Bali Butar hampir satu jam, sedangkan dari desa menuju ke rumah sakit juga cukup jauh. Saat kita bawa korban masih dalam keadaan sadar, tapi Allah berkehendak lain."
(zik)