Polda Jatim: Dimas Kanjeng Dua Kali Tidak Penuhi Panggilan Polisi

Kamis, 22 September 2016 - 20:09 WIB
Polda Jatim: Dimas Kanjeng...
Polda Jatim: Dimas Kanjeng Dua Kali Tidak Penuhi Panggilan Polisi
A A A
PROBOLINGGO - Petualangan dukun pengganda uang yang kesohor, Dimas Kanjeng Taat Pribadi (46), berakhir sudah. Pemimpin padepokan di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo tersebut digerebek ribuan petugas kepolisian atas tuduhan dalang pembunuhan dua orang santrinya.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Argo Yuwono mengungkapkan, penjemputan paksa ini dilakukan setelah Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditetapkan sebagai tersangka dan dua kali mangkir dari panggilan penyidik. Dimas Kanjeng yang telah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Jatim ini disangka telah menjadi otak pembunuhan berencana terhadap dua orang santri pengikutnya.

"Ia sudah dua kali tidak pernah memenuhi panggilan polisi. Ia juga telah ditetapkan dalam DPO Polda Jatim atas dugaan keterlibatan pembunuhan berencana terhadap dua orang pengikutnya," kata Kombes Argo Yuwono, Kamis (22/9/2016).

Pembunuhan dua orang pengikut Dimas Kanjeng ini terjadi pada Februari 2015 dan April 2016. Dua korban pembunuhan tersebut yakni Ismail, warga Situbondo yang ditemukan tewas di Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo dan Abdul Gani, warga Kraksaan yang ditemukan tewas di Jawa Tengah.

Kedua korban ini disinyalir akan membocorkan informasi tentang kebohongan Dimas Kanjeng atas kesaktiannya menggandakan uang yang didapat dari para pengikutnya. Setelah dilakukan penyelidikan, tujuh orang pelakunya sudah diamankan petugas. Mereka mendapat perintah dari Dimas Kanjeng untuk menghabisi dua orang pengikutnya yang bermaksud membocorkan rahasia ke publik.

"Dari keterangan para saksi dan pelaku, tersangka Dimas Kanjeng diduga telah menjadi otak pembunuhan terhadap dua orang santrinya," kata Kombes Argo Yuwono.

Menurut Kombes Argo, pengerahan pasukan gabungan dalam penggerebekan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya perlawanan dari santri pengikut Dimas Kanjeng. Dari catatan petugas, para pengikut Dimas Kanjeng yang bermukim di padepokan tersebut diperkirakan mencapai 5.000 orang.

"Kami tidak mau ambil risiko. Kami sengaja melibatkan banyak petugas gabungan. Semuanya berjalan lancar, tanpa ada kendala yang berarti," kata Argo Yuwono.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0721 seconds (0.1#10.140)