Margareta Ginanti, Ingin Menjadi Polwan Profesional

Kamis, 22 September 2016 - 14:46 WIB
Margareta Ginanti, Ingin...
Margareta Ginanti, Ingin Menjadi Polwan Profesional
A A A
SEMARANG - Tekad bulat ditambah semangat kuat jadi ramuan manjur untuk meraih impian. Margareta Ginanti (25), membuktikannya. Dokter muda itu, kemarin resmi dilantik menjadi perwira polisi, menyandang pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda).

Siapa sangka, Meta, sapaan akrab gadis yang kini memiliki tubuh ideal, dahulu gemuk. Berat badannya bahkan lebih dari 100 kg. Karena tekad kuat ingin menjadi Polwan, Meta menjalani latihan keras, olahraga teratur termasuk mengatur pola makan, hingga mencapai tubuh ideal.

Salah satu olahraganya adalah berenang. Dengan latihan keras, berat badannya bisa turun hampir separuhnya, menjadi 66 kg, dalam waktu sekitar setahun.

Meta adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, angkatan 2008. Lulus pada 2014, dia mengabdi sesuai profesinya di RS Bendan, Pekalongan.

Saat itu, keinginannya menjadi Polwan terus tumbuh. Pada 2016, dia mendaftar Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), diterima dan menjalani pendidikan selama enam bulan. Lokasinya di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

"Kalau niat, pasti bisa," tegas gadis kelahiran Purwokerto yang berulang tahun tiap 18 Januari ini.

Di SIPSS TA 2016 ini, untuk yang menyandang status dokter, Meta tidak sendirian. Dari total 55 siswa SIPSS, ada 11 dokter yakni sembilan dokter umum, satu dokter gigi, dan satu siswa S2 dokter forensik.

Saat menjalani pendidikan kepolisian, Meta bersama angkatannya yakni Detasemen Satria Dharma Laksana, juga menggelar bakti sosial kepada masyarakat.

Seperti pada Rabu (14/9/2016) bertempat di Kompleks RS Bhayangkara Akpol Semarang, diadakan penyuluhan kesehatan, donor darah, pemeriksaan hingga pengobatan massal bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Akpol.

Selain bakti sosial di bidang kesehatan, Meta mencontohkan bersama angkatannya, khususnya yang berlatar belakang ilmu komputer juga memberikan sosialisasi tentang bahaya gadget bagi anak-anak SD.

"Sebagai pengabdian, ilmu yang dimiliki bermanfaat langsung bagi masyarakat."

Dia bertekad menjadi Polwan yang profesional, mengabdi kepada masyarakat, tentu saja membanggakan orangtuanya. Salah satu yang menginsipirasinya adalah ibunya sendiri, yakni Rini Muliawati, pensiunan Polri berpangkat Komisaris Besar (Purn). Ibunya juga tercatat sebagai Polwan pertama di Indonesia yang menjabat Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) saat berdinas menjadi Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0950 seconds (0.1#10.140)