Anak-Anak Korban Banjir Bandang Garut Mendapat Trauma Healing
A
A
A
GARUT - Anak-anak korban banjir bandang di Kabupaten Garut, hari ini menjalani trauma healing di tempat pengungsian, Aula Makorem 062 Tarumanegara.
Terapi tersebut diberikan untuk menghilangkan trauma pascabanjir bandang, pada Selasa 20 September 2016 malam.
"Ada sejumlah pihak yang memberikan terapi trauma healing kepada korban, khususnya anak-anak," ujar Kepala Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut TB Agus Sofyan, Kamis (22/9/2016).
Agus menyebut, warga yang diungsikan ke Makorem 062 Tarumanegara merupakan korban banjir yang kini sudah tidak lagi memiliki tempat tinggal.
"Para pengungsi yang ditempatkan di Makorem adalah mereka yang sudah tidak lagi memiliki tempat tinggal. Untuk sementara ditampung dulu di sana," katanya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0611 Garut Letkol Arm Setyo Hani menyebut, bencana banjir bandang membuat 893 orang warga terdampak. Dari ratusan orang itu, sebanyak 12 orang luka berat dan 47 luka ringan.
"Untuk pengungsi yang telah kami data sementara sebanyak 735 orang," terang Setyo.
Sedangkan jumlah warga yang masih menjalani perawatan di RS Guntur akibat bencana banjir bandang tercatat sebanyak 15 orang.
"Sekarang tinggal 15 orang yang masih mendapat perawatan. Mereka dirawat di empat ruangan berbeda," tutur Petugas RS Guntur Endi Sopandi.
Terapi tersebut diberikan untuk menghilangkan trauma pascabanjir bandang, pada Selasa 20 September 2016 malam.
"Ada sejumlah pihak yang memberikan terapi trauma healing kepada korban, khususnya anak-anak," ujar Kepala Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut TB Agus Sofyan, Kamis (22/9/2016).
Agus menyebut, warga yang diungsikan ke Makorem 062 Tarumanegara merupakan korban banjir yang kini sudah tidak lagi memiliki tempat tinggal.
"Para pengungsi yang ditempatkan di Makorem adalah mereka yang sudah tidak lagi memiliki tempat tinggal. Untuk sementara ditampung dulu di sana," katanya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0611 Garut Letkol Arm Setyo Hani menyebut, bencana banjir bandang membuat 893 orang warga terdampak. Dari ratusan orang itu, sebanyak 12 orang luka berat dan 47 luka ringan.
"Untuk pengungsi yang telah kami data sementara sebanyak 735 orang," terang Setyo.
Sedangkan jumlah warga yang masih menjalani perawatan di RS Guntur akibat bencana banjir bandang tercatat sebanyak 15 orang.
"Sekarang tinggal 15 orang yang masih mendapat perawatan. Mereka dirawat di empat ruangan berbeda," tutur Petugas RS Guntur Endi Sopandi.
(san)