Ditpolair Selidiki Kasus Tewasnya 3 Santri di Pantai Wediombo

Jum'at, 16 September 2016 - 16:00 WIB
Ditpolair Selidiki Kasus...
Ditpolair Selidiki Kasus Tewasnya 3 Santri di Pantai Wediombo
A A A
YOGYAKARTA - Direktorat Polisi Air (Polair) Polda DIY menyidik kasus tewasnya tiga santri di Pantai Wediombo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, pada Selasa, 13 September. Dari proses yang dilakukan, dipastikan akan ada tersangka dalam kasus yang membuat tiga orang santri tewas karena terseret ombak tersebut.

Direktur Polair Polda DIY Kombes Polisi Endang Karnadi menyebut, ada unsur kelalaian dalam perkara tersebut. Dan saat ini baru ditelusuri siapakah yang harus bertanggungjawab karena dianggap lalai dalam kejadian tersebut.

“Mereka ini kegiatannya bakti sosial. Seharusnya selesai bakti sosial ya pulang kenapa malah ada acara main di pantai. Bahkan sampai ada yang mandi di pantai dan akhirnya ada yang tergulung ombak dan memunculkan korban jiwa. Unsur lalai disini yang kita telusuri, kasusnya persis seperti kejadian kecelakaan lalulintas,” tutur Endang di Mapolda DIY, Jumat (16/9/2016).

Endang menyebut, saat ini sejumlah saksi sudah dimintai keterangan dalam kasus tersebut. Saat ini untuk memutuskan siapakah yang harus bertanggungjawab dalam perkara tersebut, masih dibutuhkan keterangan dari pihak lain.

Salah satu yang akan diundang adalah pengelola Pondok Pesantren Panatagama yang berada di Potorono, Jalan Wonosari KM 8,5.

Pasal yang akan dikenakan pada tersangka yang masih belum ditetapkan tersebut, adalah Pasal 359 dan 360 KUHP yang menyebut, kelalaian sehingga menyebabkan meninggalnya orang lain. Ancaman hukuman dengan pasal tersebut adalah penjara paling lama lima tahun.

Penyelidikan secara mendalam disebutkan Endang bukan untuk mencari sensasi di tengah kejadian dukacita bagi keluarga Pondok Pesantren Panatagama yang tiga santrinya tewas dalam laka laut tersebut.

Namun demikian, diharapkan pendalaman yang dilakukan bisa menjadi pembelajaran dan kedepan diharapkan tidak ada lagi korban tewas karena laka laut di pantai selatan DIY.

Seperti diketahui sebelumnya, santri dari Pondok Pesantren Panatagama yang beralamat di Potorono, Jalan Wonosari Kilometer 8,5 Bantul tergulung ombak Pantai Wediombo pada 13 September lalu. Lima orang santri putra terseret arus hingga akhirnya dua orang berhasil diselamatkan dan tiga orang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Tiga santri yang ditemukan tewas adalah, Alam (16) warga Kaltim, Hedi Wasdari, 16, warga Jakarta dan Alif Mehen, 16, dari Makassar. Jasad ketiganya sudah menjalani proses autopsy dan saat ini sudah diserahkan kepada keluarganya masing-masing.

Penanggungjawab Santri Putra Pondok Pesantren Panatagama Potorono Oni Noviandi menyebut, pihaknya belum mengetahui rencana penyelidikan secara mendalam kejadian tersebut oleh pihak kepolisian. Termasuk belum adanya surat undangan dari pihak kepolisian kepadanya untuk memberikan keterangan dalam kejadian tersebut.

Disinggung mengenai kegiatan di pantai seusai bakti social penyembelihan kambing kurban, Oni memilih untuk menutup wawancara yang dilakukan. “Belum tahu. Maaf ada tamu,” tutupnya saat dihubungi melalui telepon selulernya. (maha deva)
(sms)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2064 seconds (0.1#10.24)