Kamsiah Tenggelam di Sungai Kahayan
A
A
A
PALANGKA RAYA - Kamsiah, perempuan berusia 46 tahun yang juga warga Flamboyan Bawah, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tenggelam di Sungai Kahayan yang kerap menunjukan keangkerannya, Sabtu (10/9/2016) pukul 07.00 WIB.
Tak lama kemudian, warga setempat termasuk mereka yang tergabung dalam anggota Balakar Flamboyan Berjuang melakukan pencarian. Disusul tim Search and Rescue (SAR) lainnya serta TNI dan Polri.
Penyisiran terus dilakukan, namun hingga saat ini korban belum ditemukan. "Korban belum ditemukan. Kami juga masih melakukan penyisiran," kata anggota Balakar 620 Zakaria di sekitar sungai.
Yudi, anggota Balakar Flamboyan Berjuang menambahkan, sebelum tenggelam, Kamsiah bersama suaminya, Amid, berangkat dari rumah untuk melihat renggek (jebakan ikan).
Posisi renggek tidak jauh dari rumah mereka yang berdiri di atas sungai. Keberangkatan keduanya menggunakan sebuah kelotok kecil atau ces.
Perjalanan mereka menuju renggek itu dengan cara melintasi sungai. Tak lama kemudian, keseimbangan mereka tidak terjaga sehingga membuat ces terbalik.
Persisnya ini terjadi sekitar 15 meter dari rumah. Amid dan Kamsiah mencoba berenang menuju rumahnya. Namun, Kamsiah yang mengenakan daster berlapis jaket kehabisan tenaga.
Kamsiah sempat meminta tolong. Amid tak kuasa menolongnya karena dia juga sudah kehabisan tenaga. Akibatnya, Kamsiah tenggelam. Amid berhasil selamat.
Kondisi Amid saat ini masih shock. Sementara, pencarian terhadap korban terus dilakukan. Termasuk juga dengan cara tradisional yakni menggunakan duri rotan yang diikat dengan tambang lalu diceburkan ke dasar sungai.
"Kalau kena baju itu akan lengket. Makanya apabila masih di dasar, bajunya akan kena. Kalau menyelam belum kita lakukan. Sebab tidak ada alatnya. Kita masih sebatas penyisiran," ucap Yudi.
Tak lama kemudian, warga setempat termasuk mereka yang tergabung dalam anggota Balakar Flamboyan Berjuang melakukan pencarian. Disusul tim Search and Rescue (SAR) lainnya serta TNI dan Polri.
Penyisiran terus dilakukan, namun hingga saat ini korban belum ditemukan. "Korban belum ditemukan. Kami juga masih melakukan penyisiran," kata anggota Balakar 620 Zakaria di sekitar sungai.
Yudi, anggota Balakar Flamboyan Berjuang menambahkan, sebelum tenggelam, Kamsiah bersama suaminya, Amid, berangkat dari rumah untuk melihat renggek (jebakan ikan).
Posisi renggek tidak jauh dari rumah mereka yang berdiri di atas sungai. Keberangkatan keduanya menggunakan sebuah kelotok kecil atau ces.
Perjalanan mereka menuju renggek itu dengan cara melintasi sungai. Tak lama kemudian, keseimbangan mereka tidak terjaga sehingga membuat ces terbalik.
Persisnya ini terjadi sekitar 15 meter dari rumah. Amid dan Kamsiah mencoba berenang menuju rumahnya. Namun, Kamsiah yang mengenakan daster berlapis jaket kehabisan tenaga.
Kamsiah sempat meminta tolong. Amid tak kuasa menolongnya karena dia juga sudah kehabisan tenaga. Akibatnya, Kamsiah tenggelam. Amid berhasil selamat.
Kondisi Amid saat ini masih shock. Sementara, pencarian terhadap korban terus dilakukan. Termasuk juga dengan cara tradisional yakni menggunakan duri rotan yang diikat dengan tambang lalu diceburkan ke dasar sungai.
"Kalau kena baju itu akan lengket. Makanya apabila masih di dasar, bajunya akan kena. Kalau menyelam belum kita lakukan. Sebab tidak ada alatnya. Kita masih sebatas penyisiran," ucap Yudi.
(zik)