Polisi Kantongi Identitas Penyerang Warnet di Pasar Minggu

Polisi Kantongi Identitas Penyerang Warnet di Pasar Minggu
A
A
A
JAKARTA - Polisi sudah mengantongi identitas kelompok yang menyerang warnet di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun, polisi belum bisa memastikan jika kelompok tersebut berkaitan dengan perguruan kebatinan Mahesa Kurung.
Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu AKP Triyogo Handoyo mengatakan, dalam penyerangan warnet di Jalan Warung Jati Barat itu, terdapat dua korban luka akibat terkena senjata tajam. Satu korban yang mengalami luka di bagian pergelangan tangannya tengah divisum, dan satu lagi korban yang terkena di bagian punggungnya.
"Itu luka terkena sayatan senjata tajam. Pelaku sudah kita kantongi nama-namanya, dimana alamat mereka dan tempat nongkrongnya," ujarnya pada wartawan, Rabu (7/9/2016).
Dalam kasus tersebut, kata Yogo, polisi sudah memeriksa lima orang saksi dari lokasi kejadian. Namun memang, polisi masih belum bisa memastikan jika kelompok yang menyerang warnet itu memiliki kaitan dengan perguruan kebatinan Mahesa Kurung.
Yogo pun menjelaskan, jika serangan di warnet itu bukanlah bermotif aksi serangan balasan seperti yang ada di broadcast yang beredar. Dia memastikan jika kelompok asal Jatipadang menyerang warnet itu adanya keributan antar kelompok saja.
"Tentang sangkut paut dengan itu (Mahesa Kurung) masih kami dalami. Dan untuk sering atau tidaknya melakukan kejahatan (kelompok penyerang warnet) pun masih kita dalami, yang pasti itu keributan antarkelompok yang terjadi karena ada salah komunikasiā," tuturnya.
Yogo menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya keributan kembali yang dilakukan kelompok tersebut, polisi pun akan menggelar patroli mobil secara rutin pada tiap jamnya.
Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu AKP Triyogo Handoyo mengatakan, dalam penyerangan warnet di Jalan Warung Jati Barat itu, terdapat dua korban luka akibat terkena senjata tajam. Satu korban yang mengalami luka di bagian pergelangan tangannya tengah divisum, dan satu lagi korban yang terkena di bagian punggungnya.
"Itu luka terkena sayatan senjata tajam. Pelaku sudah kita kantongi nama-namanya, dimana alamat mereka dan tempat nongkrongnya," ujarnya pada wartawan, Rabu (7/9/2016).
Dalam kasus tersebut, kata Yogo, polisi sudah memeriksa lima orang saksi dari lokasi kejadian. Namun memang, polisi masih belum bisa memastikan jika kelompok yang menyerang warnet itu memiliki kaitan dengan perguruan kebatinan Mahesa Kurung.
Yogo pun menjelaskan, jika serangan di warnet itu bukanlah bermotif aksi serangan balasan seperti yang ada di broadcast yang beredar. Dia memastikan jika kelompok asal Jatipadang menyerang warnet itu adanya keributan antar kelompok saja.
"Tentang sangkut paut dengan itu (Mahesa Kurung) masih kami dalami. Dan untuk sering atau tidaknya melakukan kejahatan (kelompok penyerang warnet) pun masih kita dalami, yang pasti itu keributan antarkelompok yang terjadi karena ada salah komunikasiā," tuturnya.
Yogo menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya keributan kembali yang dilakukan kelompok tersebut, polisi pun akan menggelar patroli mobil secara rutin pada tiap jamnya.
(ysw)