Warga Keluhkan Raskin Berkutu dan Berulat

Warga Keluhkan Raskin Berkutu dan Berulat
A
A
A
SRAGEN - Puluhan warga Dusun Pangle, Desa Sambungmacan, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, mengeluhkan kondisi beras untuk warga miskin atau raskin yang tidak layak konsumsi. Beras tersebut berkutu, berulat, dan berwarna kecokelat-cokelatan.
Ditemui MNC Media, Senin (29/8/2016), Parti, warga Dusun Pangle, mengaku menerima raskin kualitas jelek tersebut dari pihak desa pada pekan lalu. Parti mengaku menebus raskin kualitas jelek dan tidak layak konsumsi tersebut dengan harga Rp25 ribu per 15 kg. Namun, dia kecewa lantaran beras yang didapat jelek. Akhirnya, beras itu dijadikan pakan ternak ayam.
Warga lainnya, Tukiman, juga mengeluhkan beras bagi orang miskin tersebut. Selain kualitasnya jelek, setelah dimasak rasa raskin tersebut pahit dan baunya apek.
Dia meminta kepada seluruh pihak agar mengecek kondisi raskin sebelum dibagikan kepada masyarakat, agar masyarakat miskin penerima raskin bisa menikmati nasi maupun makanan yang layak konsumsi.
Warga pun berharap dapat beras pengganti atau uang yang mereka bayarkan untuk mendapatkan raskin berkualitas jelek itu diganti.
Sementara, perangkat Desa Sambungmacan Sutrisno menegaskan belum mendapatkan informasi atau laporan dari warga terkait penemuan raskin berkutu dan berulat tersebut.
Menurut Sutrisno, pengambilan raskin dilakukan di Bulog Duyungan pada Rabu (24/8/2016). Pengambilan raskin oleh petugas dari kecamatan. Sebelum dibawa ke kecamatan, petugas kecamatan terlebih dahulu melakukan pengecekan.
Ditemui MNC Media, Senin (29/8/2016), Parti, warga Dusun Pangle, mengaku menerima raskin kualitas jelek tersebut dari pihak desa pada pekan lalu. Parti mengaku menebus raskin kualitas jelek dan tidak layak konsumsi tersebut dengan harga Rp25 ribu per 15 kg. Namun, dia kecewa lantaran beras yang didapat jelek. Akhirnya, beras itu dijadikan pakan ternak ayam.
Warga lainnya, Tukiman, juga mengeluhkan beras bagi orang miskin tersebut. Selain kualitasnya jelek, setelah dimasak rasa raskin tersebut pahit dan baunya apek.
Dia meminta kepada seluruh pihak agar mengecek kondisi raskin sebelum dibagikan kepada masyarakat, agar masyarakat miskin penerima raskin bisa menikmati nasi maupun makanan yang layak konsumsi.
Warga pun berharap dapat beras pengganti atau uang yang mereka bayarkan untuk mendapatkan raskin berkualitas jelek itu diganti.
Sementara, perangkat Desa Sambungmacan Sutrisno menegaskan belum mendapatkan informasi atau laporan dari warga terkait penemuan raskin berkutu dan berulat tersebut.
Menurut Sutrisno, pengambilan raskin dilakukan di Bulog Duyungan pada Rabu (24/8/2016). Pengambilan raskin oleh petugas dari kecamatan. Sebelum dibawa ke kecamatan, petugas kecamatan terlebih dahulu melakukan pengecekan.
(zik)