Pesawat Latih Berpenumpang Tiga Orang Jatuh di Sawah Warga

Kamis, 18 Agustus 2016 - 19:58 WIB
Pesawat Latih Berpenumpang Tiga Orang Jatuh di Sawah Warga
Pesawat Latih Berpenumpang Tiga Orang Jatuh di Sawah Warga
A A A
TASIKMALAYA - Pesawat latih jenis Viper PA 28 dengan nomor registrasi PK-PBG milik PT Perkasa Flight School Cilacap, jatuh di areal pesawahan Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (18/8/2016) sore.

Peristiwa tersebut sontak mendapatkan perhatian dari warga sekitar yang langsung berkerumun ke lokasi jatuhnya pesawat.

Warga pun langsung berupaya melakukan evakuasi terhadap korban dan membawanya ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan.

Berdasarkan data yan diperoleh, pesawat tersebut berpenumpang 3 orang yakni Yosaphat Lintang Nitibaskara warga Pekalongan selaku pelatih dengan dua orang siswa yakni M Arief Rafidan dan M Fadli Rapidan yang keduanya warg Kota Tanggerang.

Beruntung ketiganya berhasil selamat setelah diketahui pesawat kehilangan fungsi atau mati mesin, sehingga pada saat hendak berputar balik dari kawasan Cipatujah langsung mendarat darurat di sana.

"Awalnya saya tidak percaya ada pesawat jatuh, namun setelah didatangi ke sawah ternyata memang benar adanya. Apalagi terdengar suara dentuman yang cukup keras, serta pepohonan yang daunnya beterbangan terlihat dari kejauhan," ujar Toni, pemilik lahan sawah yang digunakan mendarat darurat pesawat tersebut.

Koordinator Bandara Nusawiru Hendra Gunawan mengatakan, kehilangan kontak dengan pesawat sekitar pukul 15.00 WIB dimana pesawat tersebut terbang berlatih bersama dengan dua orang siswa dan satu pelatih.

"Saya sendiri belum mengetahui kondisinya seperti apa, namun memang tujuannya hanya berputar ke wilayah Cipatujah untuk kembali lagi ke bandara," kata Hendra.

Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya AKBP Nugroho Arianto mengatakan, dirinya bersama dengan seluruh tim pendukung sedang dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.

"Iya memang benar ada kejadian itu, namun saya belum bisa memberikan keterangan lebih banyak karena masih mengumpulkan data," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4864 seconds (0.1#10.140)