Sakit Tak Kunjung Sembuh, Panahatan Sianipar Gantung Diri
A
A
A
BATUAJI - Panahatan Sianipar (48), warga Taman Lestari, Nomor A3/13, RT03/15, Kelurahan Kibing, ditemukan istrinya Meri Marbun, tewas gantung diri di dalam kamar rumahnya.
Informasi yang dirangkum, istrinya sepulang sekolah melihat korban dari jendala samping pintu depan sudah meninggal dengan cara gantung diri. Begitu melihat korban, Meri langsung jatuh pingsan.
Untuk membuka pintu, warga sekitar mendobrak pintu depannya. Pasalnya, pintu depan rumah dikunci dari dalam rumah. Warga terus berdatangan begitu mengetahui kejadiannya.
Sementara istri korban tampak syok di dalam rumah. Meri hanya pasrah melihat suaminya tak bernyawa lagi. Tetangga korban, Sudi mengaku kaget saat mendengar teriakan suara istri korban.
Dia langsung mendatangi rumah korban dan melihat sudah tewas gantung diri. Dia menyampaikan, sebelum kejadian, istrinya sekitr pukul 11.00 Wib, pulang sekolah melihat korban, dan tak lama kemudian kembali ke sekolah.
"Tadi kaget dengar teriak istri korban. Pas lihat sudah gantung diri," kata Sudi di depan rumah korban, Kamis (18/8/2016).
Sepengetahuannya, selama ini korban diketahui sebagai pekerja kontraktor proyek. Dia menuturkan, korban akhir-akhir ini menderita penyakit lever. Dia menduga, karena sudah tak tahan lagi penyakitnya sehingga mengakhiri hidupnya.
"Memang korban menderita penyakit lever. Bisa-bisa, korban bunuh diri karena penyakitnya," katanya.
Di lokasi, Kapolsek Batuaji Kompol Andy Rahmansyah menyampaikan, begitu mengetahui kejadiannya langsung mendatangi rumah korban untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dia mengatakan, istrinya orang pertama yang kali melihat korban gantung diri. Begitu pulang dari sekolah, pintu rumah terkunci dari dalam, kemudian melihat korban sudah tak bernyawa lagi.
"Istrinya lihat dari jendela pintu samping, korban sudah meninggal dalam keadaan tergantung. Diduga, korban bunuh diri menggunakan tali nilon," kata Andy.
Dia menuturkan, pihaknya sekarang ini masih menyelidiki kematian korban. Setelah menggelar olah TKP, korban kemudian dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah untuk divisum.
"Untuk penyebab kematian korban, kam masih menyelidikinya. Korban dibawa ke RSUD untuk divisum," kata Andy.
Informasi yang dirangkum, istrinya sepulang sekolah melihat korban dari jendala samping pintu depan sudah meninggal dengan cara gantung diri. Begitu melihat korban, Meri langsung jatuh pingsan.
Untuk membuka pintu, warga sekitar mendobrak pintu depannya. Pasalnya, pintu depan rumah dikunci dari dalam rumah. Warga terus berdatangan begitu mengetahui kejadiannya.
Sementara istri korban tampak syok di dalam rumah. Meri hanya pasrah melihat suaminya tak bernyawa lagi. Tetangga korban, Sudi mengaku kaget saat mendengar teriakan suara istri korban.
Dia langsung mendatangi rumah korban dan melihat sudah tewas gantung diri. Dia menyampaikan, sebelum kejadian, istrinya sekitr pukul 11.00 Wib, pulang sekolah melihat korban, dan tak lama kemudian kembali ke sekolah.
"Tadi kaget dengar teriak istri korban. Pas lihat sudah gantung diri," kata Sudi di depan rumah korban, Kamis (18/8/2016).
Sepengetahuannya, selama ini korban diketahui sebagai pekerja kontraktor proyek. Dia menuturkan, korban akhir-akhir ini menderita penyakit lever. Dia menduga, karena sudah tak tahan lagi penyakitnya sehingga mengakhiri hidupnya.
"Memang korban menderita penyakit lever. Bisa-bisa, korban bunuh diri karena penyakitnya," katanya.
Di lokasi, Kapolsek Batuaji Kompol Andy Rahmansyah menyampaikan, begitu mengetahui kejadiannya langsung mendatangi rumah korban untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dia mengatakan, istrinya orang pertama yang kali melihat korban gantung diri. Begitu pulang dari sekolah, pintu rumah terkunci dari dalam, kemudian melihat korban sudah tak bernyawa lagi.
"Istrinya lihat dari jendela pintu samping, korban sudah meninggal dalam keadaan tergantung. Diduga, korban bunuh diri menggunakan tali nilon," kata Andy.
Dia menuturkan, pihaknya sekarang ini masih menyelidiki kematian korban. Setelah menggelar olah TKP, korban kemudian dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah untuk divisum.
"Untuk penyebab kematian korban, kam masih menyelidikinya. Korban dibawa ke RSUD untuk divisum," kata Andy.
(san)