Ini Cerita Duplikat Bendera Pusaka yang Dipesan dari Ibunda Wapres JK
A
A
A
MAKASSAR - Tidak banyak diketahui khalayak, jika duplikat Bendera Pusaka Merah Putih yang terbuat dari sutera ternyata dipesan dari Hj Athirah, ibunda Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla.
Kisah ini diungkap Wapres M Jusuf Kalla, di depan cucunya, Abang Fikri dan Rasyid, beberapa saat sebelum menuju Istana Merdeka mengikuti detik-detik perayaan HUT Proklamasi RI ke 71.
Saat itu sekitar tahun 1969, tim dari Kantor Gubernur Sulsel serta Sekretariat Negara datang ke rumah di Jalan Andalas menemui Mama Aji (Athirah Ibu M Jusuf Kalla) kenang JK sapaan akrab Jusuf Kalla.
Mereka datang memesan kain sutera berwarna putih bersih dengan persyaratan kualitas sutera terbaik. JK menceritakan Tim Pembuat Duplikat Bendera Pusaka tersebut, menanyakan, " Apakah Ibu Athirah sanggup membuat kain sutera untuk duplikat bendera pusaka yang akan menggantikan Bendera Pusaka jahitan tangan Ibu Fatmawati yang mulai lapuk termakan usia. Saat itu ibu saya mengatakan kesanggupanya,"
Tahun 60an, "Ibu memang seorang pedagang kain dan sarung tenun sutera terbesar di Makassar. Para pengecer bergantian datang ke rumah selain Ibu sendiri berkeliling menjajakan suteranya ke para pelanggan.
Ibu juga membina banyak pengerajin sutera di Sengkang-Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan salah satu pusat pertenunan sutera terbaik di Indonesia.
Guna memenuhi pesanan pemerintah pusat, Athirah turun langsung ke Sengkang, mengarahkan pengrajinnya untuk memproduksi kain sutera warna putih sesuai tuntutan kualitas bahan Bendera Pusaka.
Menurut JK, kepada ibunya hanya dipesan sutera putih sedangkan pewarnaan dan jahitannya dikerjakan di Jakarta.
"Warna merah duplikat Bendera Pusaka itu menggunakan bahan khusus yang tidak tersedia di pengerajin," kata JK
Setelah dikerjakan sekitar 2-3 bulan akhirnya pesanan kain sutera pun siap diangkut ke Jakarta.
"Jumlahnya banyak, karena akan dibagikan pula ke berbagai kabupaten dan Provinsi di Indonesia. Waktu itu jumlah kabupaten belum sebanyak sekarang, " tutur Pak JK.
Wapres sendiri tidak ingat lagi siapa orang Sekretariat Negara yang datang memesan sutera. Hasil penelusuran dari beberapa sumber, tahun 1969 Presiden Soeharto, mempercayakan kepada, Husein Mutahar, Dirjen Udaka Kemendikbud untuk memimpin proyek ini.
Setelah pembuatan Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih selesai, 17 Agustus 1969 bendera tersebut mulai bertugas menggantikan Bendera Pusaka, yang hanya disimpan dalam kotak mendampingi bendera duplikatnya.
Bendera ini berkibar hingga 1984 sebelum akhirnya juga dilengserkan oleh duplikat penggantinya karena termakan usia.
Kisah ini diungkap Wapres M Jusuf Kalla, di depan cucunya, Abang Fikri dan Rasyid, beberapa saat sebelum menuju Istana Merdeka mengikuti detik-detik perayaan HUT Proklamasi RI ke 71.
Saat itu sekitar tahun 1969, tim dari Kantor Gubernur Sulsel serta Sekretariat Negara datang ke rumah di Jalan Andalas menemui Mama Aji (Athirah Ibu M Jusuf Kalla) kenang JK sapaan akrab Jusuf Kalla.
Mereka datang memesan kain sutera berwarna putih bersih dengan persyaratan kualitas sutera terbaik. JK menceritakan Tim Pembuat Duplikat Bendera Pusaka tersebut, menanyakan, " Apakah Ibu Athirah sanggup membuat kain sutera untuk duplikat bendera pusaka yang akan menggantikan Bendera Pusaka jahitan tangan Ibu Fatmawati yang mulai lapuk termakan usia. Saat itu ibu saya mengatakan kesanggupanya,"
Tahun 60an, "Ibu memang seorang pedagang kain dan sarung tenun sutera terbesar di Makassar. Para pengecer bergantian datang ke rumah selain Ibu sendiri berkeliling menjajakan suteranya ke para pelanggan.
Ibu juga membina banyak pengerajin sutera di Sengkang-Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan salah satu pusat pertenunan sutera terbaik di Indonesia.
Guna memenuhi pesanan pemerintah pusat, Athirah turun langsung ke Sengkang, mengarahkan pengrajinnya untuk memproduksi kain sutera warna putih sesuai tuntutan kualitas bahan Bendera Pusaka.
Menurut JK, kepada ibunya hanya dipesan sutera putih sedangkan pewarnaan dan jahitannya dikerjakan di Jakarta.
"Warna merah duplikat Bendera Pusaka itu menggunakan bahan khusus yang tidak tersedia di pengerajin," kata JK
Setelah dikerjakan sekitar 2-3 bulan akhirnya pesanan kain sutera pun siap diangkut ke Jakarta.
"Jumlahnya banyak, karena akan dibagikan pula ke berbagai kabupaten dan Provinsi di Indonesia. Waktu itu jumlah kabupaten belum sebanyak sekarang, " tutur Pak JK.
Wapres sendiri tidak ingat lagi siapa orang Sekretariat Negara yang datang memesan sutera. Hasil penelusuran dari beberapa sumber, tahun 1969 Presiden Soeharto, mempercayakan kepada, Husein Mutahar, Dirjen Udaka Kemendikbud untuk memimpin proyek ini.
Setelah pembuatan Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih selesai, 17 Agustus 1969 bendera tersebut mulai bertugas menggantikan Bendera Pusaka, yang hanya disimpan dalam kotak mendampingi bendera duplikatnya.
Bendera ini berkibar hingga 1984 sebelum akhirnya juga dilengserkan oleh duplikat penggantinya karena termakan usia.
(sms)