Mayat di Kebun Tebu Dipastikan Armha Alumnus Akbid Syekh Yusuf

Kamis, 18 Agustus 2016 - 00:02 WIB
Mayat di Kebun Tebu...
Mayat di Kebun Tebu Dipastikan Armha Alumnus Akbid Syekh Yusuf
A A A
WATAMPONE - Identitas mayat membusuk di kebun tebu Desa Lappabosee, Kecamatan Kajuara, Bone akhirnya terkuak. Dari identifikasi pihak kepolisian, dipastikan identitas jenazah tersebut Harmawati alias Armha (23) warga Kendari, Sulawesi Tenggara yang juga merupakan alumnus Akbid Syekh Yusuf Gowa.

Hal ini dikuatkan juga dengan dua lembar foto yang ditemukan di dalam tas dekat jenazah tersebut.

Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Hardjoko mengatakan untuk identifikasi jenazah pihaknya dibantu tim forensik Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara Makassar yang dipimpin Dokter Forensik Kompol Eko Yunianto, pada Rabu (17/8/2016).

Autopsi dilakukan di kamar mayat RSUD Tenriawaru sekira tiga jam lamanya untuk memastikan identitas korban dan mengetahui penyebab kematiannya.

"Identitasnya sudah A1 (pasti), sekarang jenazah sudah kami serahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan, tapi untuk penyebab kematian korban kami masih menunggu hasil autopsi tersebut, kalau sudah ada secepatnya akan kami publikasikan," kata Hardjoko.

Sementara itu, sepupu koban Suhaemin (50) yang berasal dari Sengkang, Kabuapten Wajo mendatangi RSUD Tenriawaru, Rabu malam setelah mendapatkan informasi kematian tidak wajar kerabatnya tersebut. Kata dia informasi tersebut diperoleh dari kakak tiri korban yang tinggal di Kendari.

"Saya ditelepon kakaknya yang di kendari, Jenazahnya akan dibawa pulang ke Kendari dengan menggunakan kapal fiber di Pelabuhan Siwa dan akan dikebumikan disana," kata Suhaemin.

Lebih lanjut dia mengatakan, terakhir berkomunikasi dengan korban setahun yang lalu, sejak itu dia tidak mengetahui kabarnya, informasi terakhir yang dia ketahui ketika ditelepon oleh saudara korban bahwa korban menelpon ibunya bahwa dan bilang akan menikah dengan pacarnya.

Suhaemin menceritakan pada mulanya informasi kematian Armha telah diketahui oleh kerabatnya di Kendari namun belum diberitahukan kepada ibunya, hingga Rabu (17/8/2016) pukul 02.00 Wita.

Sambil menunggu hasil Autopsi korban dia mendapatkan kabar bahwa ibunya telah mengetahui musibah yang menimpa Armha.

"Ibunya bermimpi dipeluk Armha, disitu dia yakin anaknya telah meninggal, karena rumahnya disana sedang ramai, awalnya dia berpikir calon suaminya yang mau datang namun sekarang dia yakin putrinya tersebut telah meninggal dunia," kata Suhaemin.

Kematian Harmawati masih menyisakan tanda tanya, belum diketahui penyebab kematiannya kendati ditemukan dalam keadaan tidak wajar, Suhaemin berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus tersebut.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0014 seconds (0.1#10.140)