Mayat Membusuk di Kebun Tebu Diduga Alumnus Akbid Syekh Yusuf
A
A
A
WATAMPONE - Identitas jenazah membusuk di kebun tebu Desa Lappabosse, Kecamatan Kajuara, sedikit demi sedikit mulai terkuak.
Satreskrim Polres Bone bahkan telah berkoordinasi dengan Polres Kendari, Sulawesi Tenggara, karena di wilayah tersebut ada laporan warga hilang yang cirinya ada kemiripan dengan jenasah yang ditemukan tersebut membusuk Senin malam lalu.
"Kami sudah koordinasikan dengan Polres Kendari, ini sementara dilakukan uji sidik jari, apakah ada kesamaan dengan sidik jari jenazah dengan data sidik jari warga yang dilaporkan hilang dari Kendari," kata Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Hardjoko, dikonfirmasi Selasa sore (16/8/2016).
Walau demikian, Hardjoko belum mengekspose identitas warga yang dilaporkan hilang tersebut sebelum ada hasil identifikasi kepastian identitas mayat tersebut.
"Nanti kalau sudah ada hasilnya kita ekspose, sekarang masih dilakukan identifikasi, kalau sudah identitas korban itu sudah pasti segera kami umumkan, saat ini semuanya masih dalam penyelidikan termasuk saksi-saksi dan memeriksa bukti di lapangan," ujarnya.
Sementara di media sosial Facebook ditemukan satu akun dengan beberapa foto-foto yang mirip foto yang ditemukan didalam tas korban, akun tersebut dengan nama profile Armha exmhotz dengan alamat Makassar.
Informasi yang diperoleh gadis tersebut adalah Harmawati alias Armha, asal Kendari, Sulawesi Tenggara adalah alumnus Akademi Kebidanan Syekh Yusuf Gowa tahun 2015, pada foto yang ditemukan dalam tas merah dekat jenazah juga menunjukkan foto perempuan berjilbab dengan jas almamater dengan logo Akbid Syekh Yusuf Gowa.
Namun informasi tersebut masih membutuhkan pembuktian otentik dari pihak yang berwajib, jenasah perempuan yang membusuk tersebut saat ini masih tersimpan di kamar mayat RSUD Tenriawaru, Kabupaten Bone.
Seperti berita sebelumnya Warga Tappareng Desa Lappabosse, Kecamatan Kajuara digegerkan dengan penemuan mayat perempuan yang membusuk dengan identitas yang tidak diketahui pada pukul 18.00 Wita, Senin petang 15 Agustus lalu. diperkirakan korban telah meninggal lima hingga seminggu sebelum ditemukan warga.
Sekretaris Camat (Sekcam) Kajuara Andi Ilyas mengatakan, penemuan mayat tersebut bermula saat seorang petani, Rustan, (17) hendak kembali ke rumahnya dengan menggiring sapinya melewati semak tebu, namun tiba-tiba sapi tersebut langsung berlarian dan Rustan mencium bau menyengat.
Penasaran dengan kejadian janggal itu, petani tersebut mendekati sumber bau dan menemukan sesosok mayat perempuan yang sudah membengkak dan berulat sehingga perawakan wajah dan tubuhnya sulit dikenali. Penemuan mayat tersebut segera dilaporkan ke warga desa dan Polsek Kajuara.
Satreskrim Polres Bone bahkan telah berkoordinasi dengan Polres Kendari, Sulawesi Tenggara, karena di wilayah tersebut ada laporan warga hilang yang cirinya ada kemiripan dengan jenasah yang ditemukan tersebut membusuk Senin malam lalu.
"Kami sudah koordinasikan dengan Polres Kendari, ini sementara dilakukan uji sidik jari, apakah ada kesamaan dengan sidik jari jenazah dengan data sidik jari warga yang dilaporkan hilang dari Kendari," kata Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Hardjoko, dikonfirmasi Selasa sore (16/8/2016).
Walau demikian, Hardjoko belum mengekspose identitas warga yang dilaporkan hilang tersebut sebelum ada hasil identifikasi kepastian identitas mayat tersebut.
"Nanti kalau sudah ada hasilnya kita ekspose, sekarang masih dilakukan identifikasi, kalau sudah identitas korban itu sudah pasti segera kami umumkan, saat ini semuanya masih dalam penyelidikan termasuk saksi-saksi dan memeriksa bukti di lapangan," ujarnya.
Sementara di media sosial Facebook ditemukan satu akun dengan beberapa foto-foto yang mirip foto yang ditemukan didalam tas korban, akun tersebut dengan nama profile Armha exmhotz dengan alamat Makassar.
Informasi yang diperoleh gadis tersebut adalah Harmawati alias Armha, asal Kendari, Sulawesi Tenggara adalah alumnus Akademi Kebidanan Syekh Yusuf Gowa tahun 2015, pada foto yang ditemukan dalam tas merah dekat jenazah juga menunjukkan foto perempuan berjilbab dengan jas almamater dengan logo Akbid Syekh Yusuf Gowa.
Namun informasi tersebut masih membutuhkan pembuktian otentik dari pihak yang berwajib, jenasah perempuan yang membusuk tersebut saat ini masih tersimpan di kamar mayat RSUD Tenriawaru, Kabupaten Bone.
Seperti berita sebelumnya Warga Tappareng Desa Lappabosse, Kecamatan Kajuara digegerkan dengan penemuan mayat perempuan yang membusuk dengan identitas yang tidak diketahui pada pukul 18.00 Wita, Senin petang 15 Agustus lalu. diperkirakan korban telah meninggal lima hingga seminggu sebelum ditemukan warga.
Sekretaris Camat (Sekcam) Kajuara Andi Ilyas mengatakan, penemuan mayat tersebut bermula saat seorang petani, Rustan, (17) hendak kembali ke rumahnya dengan menggiring sapinya melewati semak tebu, namun tiba-tiba sapi tersebut langsung berlarian dan Rustan mencium bau menyengat.
Penasaran dengan kejadian janggal itu, petani tersebut mendekati sumber bau dan menemukan sesosok mayat perempuan yang sudah membengkak dan berulat sehingga perawakan wajah dan tubuhnya sulit dikenali. Penemuan mayat tersebut segera dilaporkan ke warga desa dan Polsek Kajuara.
(sms)