Nasib Tragis TKI di Malaysia, Pergi Tanpa Pamit Pulang Tak Bernyawa
A
A
A
KEFAMENANU - Nasib nahas menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Oehalo, Kecamatan Insana Tengah, Timor Tengah Utara, NTT.
Pasalnya TKI bernama Fiktor Atitus (27) tewas di Malaysia Timur pada tanggal 26 Juli 2016 namun jasadnya baru dikirim ke kampung halamannya sekarang.
Korban sudah bekerja sejak tahun 2012 lalu di Perusahaan kelapa sawit PJP Pelita Selangau Plantation SDN. BHD.
Pihak Keluarga mengatakan, korban sejak pergi bekerja di Malaysia tanpa pamit kepada orangtua dan kini korban kembali tanpa nyawa.
Padahal pada tanggal 25 juli atau sehari sebelum meninggal korban masih menelpon kakaknya dan memberitahukan kondisinya sehat.
Kapolres Timor Tengah Utara, AKBP Robby M, Samban menjelaskan, untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, jasad korban harus diautopsi guna memastikan penyebab kematian korban.
"Setelah kita mendapat informasi tentang TKI yang meninggal dunia, kita langsung menghubungi keluarga untuk dilakukan autopsi sebelum dimakamkan, dan hasil auptopsinya baru akan diketahui setelah dilakukan penyelidikan di puslabfor Denpasar," Kata Robby, Sabtu (13/08/2016).
Pasalnya TKI bernama Fiktor Atitus (27) tewas di Malaysia Timur pada tanggal 26 Juli 2016 namun jasadnya baru dikirim ke kampung halamannya sekarang.
Korban sudah bekerja sejak tahun 2012 lalu di Perusahaan kelapa sawit PJP Pelita Selangau Plantation SDN. BHD.
Pihak Keluarga mengatakan, korban sejak pergi bekerja di Malaysia tanpa pamit kepada orangtua dan kini korban kembali tanpa nyawa.
Padahal pada tanggal 25 juli atau sehari sebelum meninggal korban masih menelpon kakaknya dan memberitahukan kondisinya sehat.
Kapolres Timor Tengah Utara, AKBP Robby M, Samban menjelaskan, untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, jasad korban harus diautopsi guna memastikan penyebab kematian korban.
"Setelah kita mendapat informasi tentang TKI yang meninggal dunia, kita langsung menghubungi keluarga untuk dilakukan autopsi sebelum dimakamkan, dan hasil auptopsinya baru akan diketahui setelah dilakukan penyelidikan di puslabfor Denpasar," Kata Robby, Sabtu (13/08/2016).
(nag)