Warga Pelauw Mengamuk Bawa Sajam Cari Pelaku Penganiayaan
A
A
A
SORONG - Tidak terima anggota keluarganya dianiaya oleh orang tidak dikenal, puluhan warga Pelauw, yang berdomisili di Kota Sorong, membawa senjata tajam mengamuk dan mencari pelaku penganiayaan.
Mereka yang menjadi korban penganiayaan itu berjumlah dua orang, terdiri dari Paman Latuconsina (47), dan Ibrahim Latuconsina (27).
Dalam aksinya, warga Pelauw yang membawa senjata tajam itu melakukan pemalangan jalan, di Jalan Basuki Rahmad KM 8 (Depan Mega Mall) Kota Sorong. Mereka menuntut pihak kepolisian segera menangkap pelaku penganiayaan.
Mereka juga memberikan ultimatum kepada aparat Kepolsian untuk segera menangkap pelaku penganiyaan. Dari informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, kedua korban penganiayaan bekerja sebagai tukang ojek.
Keduanya berpangkalan di depan Mega Mall. Saat itu, mereka sedang mengantarkan penumpang menuju ke komplek Malanu Gunung, Kota Sorong. Setibanya sampai di komplek Malanu Gunung, ketika menurunkan penumpangnya secara tiba-tiba korban dipukul.
Saat itu, yang melakukan pemukulan berjumlah sekitar 20 orang. Akibat pengeroyokan itu, korban Paman mengalami luka di bagian muka, dan bahu kiri patah. Sedangkan Ibrahim, mengalami luka di bagian tangan.
Keluarga dari Paman lalu mendatangi TKP dan, melarikan korban menuju RSUD Selew Be Solu untuk perawatan lebih lanjut. Sedangkan para pelaku langsung melarikan diri.
Tidak terima anggota keluarganya dianiaya hingga kritis, 40 orang keluarga korban secara spontanitas melakukan pemalangan jalan Basuki Rahmad, di Depan Mega Mall dengan menggunakan batu dan bambu.
Aparat Kepolisian Polresta Sorong, dipimpin AKBP Edfire Richad Maith (Kapolresta), tiba di lokasi untuk melaksanakan mediasi dan memberikan arahan kepada keluarga korban agar permasalahan pemukulan diproses/diselesaikan secara hukum.
Setelah diadakan mediasi, pihak keluarga bersedia untuk membuka palang. Aparat Polresta Sorong sampai saat ini masih siaga di seputaran Mega Mall. Korban saat ini berada di RSUD Sele Be Solu dalam perawatan intensif.
Kejadian ini merupakan yang kedua kali, sejak 1 Agustus 2016. Sebelumnya seorang warga dipukul oleh masyarakat Ambon Pelauw, di Mega Mall. Aksi pemukulan ini memicu kemarahan masyarakat Ambon Pelauw yang berdomisili di seputaran Komp Mega Mall.
Mereka yang menjadi korban penganiayaan itu berjumlah dua orang, terdiri dari Paman Latuconsina (47), dan Ibrahim Latuconsina (27).
Dalam aksinya, warga Pelauw yang membawa senjata tajam itu melakukan pemalangan jalan, di Jalan Basuki Rahmad KM 8 (Depan Mega Mall) Kota Sorong. Mereka menuntut pihak kepolisian segera menangkap pelaku penganiayaan.
Mereka juga memberikan ultimatum kepada aparat Kepolsian untuk segera menangkap pelaku penganiyaan. Dari informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, kedua korban penganiayaan bekerja sebagai tukang ojek.
Keduanya berpangkalan di depan Mega Mall. Saat itu, mereka sedang mengantarkan penumpang menuju ke komplek Malanu Gunung, Kota Sorong. Setibanya sampai di komplek Malanu Gunung, ketika menurunkan penumpangnya secara tiba-tiba korban dipukul.
Saat itu, yang melakukan pemukulan berjumlah sekitar 20 orang. Akibat pengeroyokan itu, korban Paman mengalami luka di bagian muka, dan bahu kiri patah. Sedangkan Ibrahim, mengalami luka di bagian tangan.
Keluarga dari Paman lalu mendatangi TKP dan, melarikan korban menuju RSUD Selew Be Solu untuk perawatan lebih lanjut. Sedangkan para pelaku langsung melarikan diri.
Tidak terima anggota keluarganya dianiaya hingga kritis, 40 orang keluarga korban secara spontanitas melakukan pemalangan jalan Basuki Rahmad, di Depan Mega Mall dengan menggunakan batu dan bambu.
Aparat Kepolisian Polresta Sorong, dipimpin AKBP Edfire Richad Maith (Kapolresta), tiba di lokasi untuk melaksanakan mediasi dan memberikan arahan kepada keluarga korban agar permasalahan pemukulan diproses/diselesaikan secara hukum.
Setelah diadakan mediasi, pihak keluarga bersedia untuk membuka palang. Aparat Polresta Sorong sampai saat ini masih siaga di seputaran Mega Mall. Korban saat ini berada di RSUD Sele Be Solu dalam perawatan intensif.
Kejadian ini merupakan yang kedua kali, sejak 1 Agustus 2016. Sebelumnya seorang warga dipukul oleh masyarakat Ambon Pelauw, di Mega Mall. Aksi pemukulan ini memicu kemarahan masyarakat Ambon Pelauw yang berdomisili di seputaran Komp Mega Mall.
(san)