Proyek Jembatan Rp30 Miliar Mangkrak, Warga Sorong Meradang
A
A
A
SORONG - Warga kampung Yeflio, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat, terpaksa harus mengurungkan niat mereka untuk dapat memiliki jembatan permanen yang menghubungkan kampung mereka dengan kabupaten Sorong.
Pasalnya, sebuah jembatan permanen yang dibangun oleh PT.Wana Irian Jaya, sejak tahun 2014 lalu senilai Rp.30 miliar, hingga kini mangkrak dan tidak lagi dikerjakan tanpa alasan yang jelas.
Dari pantauan di lokasi hanya rangka jembatan yang berdiri dan terlihat telah mengalami kerusakan yang cukup parah di sejumlah bagian.
Sejumlah material pekerjaan seperti rangka jembatan dan sejumlah tumpukan pasir dan batu kali berserakan di sekitar lokasi pekerjaan pembangunan jembatan tersebut.
Mirisnya, untuk menyeberang ke kabupaten Sorong, warga setempat pun terpaksa harus melintasi jembatan darurat yang terbuat dari kayu, dan sangat berbahaya bagi keselamatan.
Salah seorang warga kampung Yeflio Donny Making, mengatakan warga sempat menanyakan proses kelanjutan pembangunan jembatan kepada pihak terkait dalam hal ini Pemda Papua Barat.
"Namun jawabannya sungguh mengejutkan, dimana pekerjaan tersebut tidak selesai dikerjakan, tapi dana pekerjaan senilai, Rp.30 miliar telah habis dan tak jelas," sebutnya.
Sementara, pihak Dinas Pekerjaan Umum Papua Barat hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi terkait mangkraknya pembagunan jembatan senilai Rp.30 miliar.
Kepala Dinas PU Provinsi Papua Barat dikabarkan tengah melakukan pengobatan di luar Papua, sementara itu, Kepala Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Barat, Najamuddin, yang dimintai konfirmasi terkait hal tersebut,tidak dapat ditemui.
Pasalnya, sebuah jembatan permanen yang dibangun oleh PT.Wana Irian Jaya, sejak tahun 2014 lalu senilai Rp.30 miliar, hingga kini mangkrak dan tidak lagi dikerjakan tanpa alasan yang jelas.
Dari pantauan di lokasi hanya rangka jembatan yang berdiri dan terlihat telah mengalami kerusakan yang cukup parah di sejumlah bagian.
Sejumlah material pekerjaan seperti rangka jembatan dan sejumlah tumpukan pasir dan batu kali berserakan di sekitar lokasi pekerjaan pembangunan jembatan tersebut.
Mirisnya, untuk menyeberang ke kabupaten Sorong, warga setempat pun terpaksa harus melintasi jembatan darurat yang terbuat dari kayu, dan sangat berbahaya bagi keselamatan.
Salah seorang warga kampung Yeflio Donny Making, mengatakan warga sempat menanyakan proses kelanjutan pembangunan jembatan kepada pihak terkait dalam hal ini Pemda Papua Barat.
"Namun jawabannya sungguh mengejutkan, dimana pekerjaan tersebut tidak selesai dikerjakan, tapi dana pekerjaan senilai, Rp.30 miliar telah habis dan tak jelas," sebutnya.
Sementara, pihak Dinas Pekerjaan Umum Papua Barat hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi terkait mangkraknya pembagunan jembatan senilai Rp.30 miliar.
Kepala Dinas PU Provinsi Papua Barat dikabarkan tengah melakukan pengobatan di luar Papua, sementara itu, Kepala Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Barat, Najamuddin, yang dimintai konfirmasi terkait hal tersebut,tidak dapat ditemui.
(nag)